TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi pemasaran dan pendiri MARS Marketing Research mengemukakan bahwa nilai sebuah merek hampir setara dengan bagaimana pemilik membangun, membesarkan serta mengembangkan merek tersebut. Nilai merek identik dengan berapa dana yang telah diinvestasikan dalam membangun merek tersebut.
Baru-baru ini Interbrand, anak usaha dari Omnicom Group, DAS Holding Inc-- konsultan merek yang mengkhususkan diri dalam bidang-bidang seperti strategi merek, analisis merek, penilaian merek, desain perusahaan, manajemen merek digital, desain kemasan-- melakukan survei mengenai brand value (nilai merek) yang termahal di dunia periode 2018.
Baca: September 2018: 29.983 Unit Mobil Toyota Terjual, Avanza Terlaris
Di sektor otomotif, peringkat termahal diraih oleh Toyota. Namun, secera keseluruhan merek otomotif Jepang tersebut menduduki peringkat ke-7, setelah Apple, Google, Amazon, Microsoft, Coca-cola, dan Samsung. Dari data perusahaan yang telah memiliki cabang di 17 negara tersebut menunjukkan bahwa memimpin pasar otomotif di dunia. Interbrand memperkirakan nilai merek Toyota sekitar US$ 53,404 miliar atau naik sebesar 6 persen dari tahun lalu. Di bawahnya menyusul Mercedes-Benz yang juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 2 persen atau US$ 48,601 miliar.
Merek otomotif lainnya yang menduduki peringkat ketiga adalah BMW. Namun secara overall merek otomotif asal Jerman tersebut menduduki posisi ke-13. Brand value BMW sebesar US$ 41,006 miliar. Honda yang menduduki posisi ke-20 dengan nailai brand US$ 23,682 miliar atau naik 4 persen.
Menyusul kemudian Ford (US$ 13,995 miliar), Hyundai di posisi 36 dengan US$ 13,535 miliar, Nissan, Volkswagen, dan Audi di posisi yang saling berdekatan yakni 40,41, dan 42. Merek mobil sport mewah Porsche menduduki ranking ke-52 dengan nilai brand US$ 10,707 miliar, Kia di posisi ke-71, dan Land Rover di posisi ke-78 dengan nilai US$ 6,221 miliar. Ferrari (US$5,76 miliar), Harley Davidson dan Subaru. Mobil super pun berhasil masuk ke dalam daftar yang dipimpin oleh Ferrari (naik 18 persen menjadi US$ 5,76 miliar di posisi ke-80) dan diikuti oleh Harley Davidson dan Subaru.
Baca: Cara Unik BMW Tingkatkan Pendapatan Lewat Strategi Sewa Motor
Seperti juga riset yang dilakukan Beand Value Plc, untuk masuk ke daftar Interbrand sangat sulit. Selain transparansi kinerja perusahaan, produsen otomotif harus memenuhi beberapa persyaratan seperti setidaknya 30 persen pendapatannya harus berasal dari luar wilayah asalnya. Selain itu, merek harus memiliki kehadiran yang signifikan di Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Tentu kinerja keuangan juga dinilai.
