TEMPO.CO, Jakarta - Selain mengincar fleet market seperti travel, kendaraan medis, dan kendaraan pemerintahan. Mercedes-Benz Sprinter juga mengincar pasar privat use untuk pribadi yang ingin aman dan nyaman berkendara di kota-kota besar Indonesia dengan mendesain sendiri bagian interior.
Versi basic Mercedes-Benz Sprinter merupakan unit Completely Built Up (CBU) yang didatangkan langsung dari Jerman dengan bagian interior belakang yang kosong tanpa kursi. Sehingga bisa modifikasi sesuai keinginan melalui karoseri yang sudah punya standar dan menjadi mitra Mercedes-Benz.
Baca: Mercedes-Benz Sprinter Mejeng di 40 Tahun Hospital Expo 2018
Harga Sprinter versi basic dibanderol Rp 795 sampai 850 juta. Tiga varian yang tersedia di Indonesia yaitu Sprinter 315 CDI A2, Sprinter 315 CDI A3, dan Sprinter 515 CDI A4 disediakan dalam interior bagian belakan kosong.
Key Account Manager Fleet, Used Car & Van PT Mercedes Benz Distribution Indonesia, Aldo Rais mengatakan, kami menjual versi basic ini dalam bentuk interior depan memang ada tapi interior belakang kosong. “Balik lagi customer mau dibikin seperti apa. Itu yang menjadi keunggulan, jadi mereka bebas berkreasi,” ujarnya di JCC pada Kamis, 18 Oktober 2018.
Ia melanjutkan, dengan begitu setting tempat duduk sesuai selera dan bisa lebih nyaman. dengan tinggi di dalam kabin 1,9 meter, kalau pegal duduk saat kondisi macet bisa berdiri. Tetapi balik ke kebutuhan masing-masing dan biasanya konsumen akan memilih fitur-fitur yang mereka inginkan.
Baca: Mercedes-Benz CLS 350 Tak Lekang Waktu, Mesin Pakai EQ Boost
“Makanya kami tidak mendatangkan dalam bentuk yang utuh dari Jerman karena bertujuan menumbuhkan ekonomi produk karoseri lokal yang ada,” katanya.
Mercedes-Benz Sprinter menggunakan mesin seri OM 651 DE 22 LA Euro 3 berkapaitas 2143 cc. Mampu menyemburkan 150 hp pada 3800 rpm dan torsi maksimal 330 Nm pada 2400 rpm yang dikawinkan dengan transmisi manual 6-percepatan.
