TEMPO.CO, Jakarta - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengklaim semua produk perusahaan siap untuk mengikuti standar emisi Euro 4. Perubahan standar emisi itu disebut tidak banyak berkontribusi terhadap kenaikan harga kendaraan Mitsubishi.
Head of MMC Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Imam Choeru Cahya mengatakan, Mitsubishi tidak mengalami kendala berarti dalam penerapan Euro 4. Kenaikan harga, khususnya Mitsubishi Xpander yang terjadi pada Oktober lebih disebabkan oleh penambahan fitur. “Mitsubishi sudah kompatibel dengan regulasi pemerintah,” ujarnya di Jakarta, Rabu 24 Oktober 2018.
Baca: Kisah Awal Mula Keberhasilan Mitsubishi Xpander Jadi Jawara MPV
Imam menjelaskan, pada awal Oktober terjadi kenaikan harga untuk Xpander khususnya pada tipe Ultimate dan GLX. Xpander Ultimate mengalami penyesuaian sebesar Rp500.000 dan tipe GLX mengalami kenaikan sebesar Rp2 juta.
Dia menuturkan, khusus untuk Xpander kenaikan terjadi karena penambahan fitur pada kedua tipe kendaraan itu. Di sisi lain, secara umum, dia menjelaskan, terdapat banyak faktor yang membuat harga kendaraan mengalami penyesuaian seperti penambahan fitur kendaraan, perubahan nilai tukar, hingga peningkatan biaya produksi.
“Kita pertimbangkan itu (Euro 4) tapi secara umum banyak faktor. Paling banyak yang kita pertimbangkan itu penambahan fitur baru, peningkatan fitur. Overall seperti itu,” tambahnya.
Imam menjelaskan, penjualan ritel Xpander hingga September 2018 telah mendekati angka 80.000 unit. Penjualan LMPV andalan Mitsubishi itu saat ini klaimnya telah menjumpai segmen konsumen yang memang membutuhkan LMPV dan waktu tunggu yang lebih singkat atau hanya 1 bulan saja.
Hal itu nampak dari varian Xpander yang dibeli konsumen. Pada awal peluncurkan, Xpander Ultimate yang merupakan tipe tertinggi berkontribusi mencapai 70 persen terhadap total penjualan Xpander. Saat ini, kontribusi tipe Ultimate berkontribusi sebesar 40 persen, sementara tipe Exceed yang merupakan tipe terendah sekitar 35 persen dari total penjualan.
Baca: Penjelasan MMKSI Soal Biaya Iklan Mitsubishi Xpander Rp105 Miliar
“Awal juga banyak yang beli tunai, tanda euforia Xpander. Pembeli juga bukan mobil pertama, mobil kedua dan ketiga. Sekarang setelah 1 tahun berjalan Ultimate sedikit turun, Exceed naik. Ultimate sekitar 35 persen sampai 40 persen, Exceed 30 persen sisanya dari tipe lainnya,” tambahnya.
Deputy Group Head of Planning & Communication Group MMKSI Intan Vidiasari sebelumnya menjelaskan perubahan harga hanya terjadi pada dua tipe low multi purpose vehicle (LMPV) Xpander yakni Ulitmate dan GLX.
"Betul per 1 Oktober ada penyesuaian harga untuk Xpander model year 2019. Tipe Ultimate ada penambahan Cruise Control dan GLX tambah double blower dan tutup ban [dop]," jelasnya.