TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi hadir dalam pelepasan ekspor sepeda motor Yamaha ke-1,5 juta unit, Senin, 3 Desember 2018, di Pabrik Global PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Pulo Gadung, Jakarta Timur. Dalam pidatonya, Jokowi menyatakan rasa senang terkait ekspor ini.
"Permasalahan saat ini adalah impor lebih besar dari ekspor, ini problem besar yang selama ini ingin kami atasi. Oleh sebab itu saya sangat senang hadir di sini di YIMM karena di 2014 produksi untuk ekspor 23 ribu, sekarang 338 ribu motor," kata Jokowi.
Jokowi juga gembira melihat volume ekspor Yamaha mencapai 1,5 juta unit. Ia menilai angka itu sangat besar. Jokowi juga menyoroti investasi besar yang ditanam Yamaha sehingga menjadikan Indonesia sebagai basis produksi sepeda motor Yamaha untuk pasar global.
"Saya dengar lokal kontennya mencapai 94 persen. Ini lah yang terus dicari. Karena kalau untuk ekspor tapi bahan bakunya impor, itu yang menyebabkan defisit neraca perdagangan," ujarnya.
Saat ini sebanyak 25 persen produksi sepeda motor Yamaha di Indonesia untuk memenuhi ekspor ke-43 negara. Sedangkan 75 persen untuk kebutuhan dalam negeri. Jokowi berharap dalam 5 tahun ke depan bisa dibalik. "Sekali lagi saya apresiasi apa yang dilakukan Yamaha, saya ingin mendengar rencana Yamaha kedepan seperti apa. Seperti target ekspor dan target negaranya ke mana," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi berharap Yamaha menambah investasinya di Indonesia. Pemerintah, lanjut Jokowi, akan mendukung dan menawarkan apa yang bisa dibantu dari Kementerian Industri. "Saya tidak mau ada hambatan (untuk investasi)," katanya. "Saya yakin Yamaha Indonesia berkembang dengan pesat."