TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar Jepang, Sankei, pada Selasa, 4 Desember 2018, melaporkan bahwa orotiras jaksa Tokyo berencana untuk menangkap kembali Carlos Ghosn dengan kasus baru yakni mengecilkan pendapatan. Penangkapan ini akan dilakukan jika masa penahanan pertama Carlos Ghosn berakhir pada 10 Desember 2018.
Jika pihak berwenang menyetujui penahanan maksimum untuk kasus itu, Ghosn dan Kelly akan tetap dalam tahanan sampai 30 Desember 2018, kata surat kabar itu. Kantor kejaksaan Tokyo menolak mengomentari laporan itu.
Baca: Kasus Carlos Ghosn: Nissan - Renault Gagal Tunjuk Bos Interim
Ghosn telah ditahan di Tokyo sejak penangkapannya pada 19 November karena dicurigai bersekongkol dengan mantan Direktur Perwakilan Nissan Greg Kelly untuk mengecilkan kompensasi sekitar setengah dari 10 miliar yen ($ 88 juta), selama lima tahun dari 2010. Pihak berwenang Tokyo Jumat memperpanjang penahanan mereka sampai maksimum 10 Desember untuk kejahatan yang dituduhkan.
Mengutip sumber tanpa nama, harian Sankei mengatakan jaksa berencana untuk menangkap Ghosn dan Kelly pada 10 Desember karena kejahatan yang sama yang meliputi periode 2015-2017, di mana para tersangka diduga mengecilkan pendapatan Ghosn sekitar 4 miliar yen.
Baca: Bekas Pejabat Nissan Memberikan Pembelaan terhadap Carlos Ghosn
Dikutip dari Reuters, Ghosn disebut tidak dapat menanggapi tuduhan itu, yang oleh penyiar NHK mengatakan dia membantah. Panggilan ke pengacara Carlos Ghosn, Motonari Otsuru, di kantornya tidak dijawab. Di Jepang, tersangka kejahatan dapat ditahan selama 10 hari dan dapat diperpanjang selama 10 hari lagi jika seorang hakim memberikan permintaan perpanjangan jaksa. Pada akhir periode itu, jaksa harus mengajukan tuntutan resmi atau membiarkan tersangka bebas.
Namun, mereka juga dapat menangkap tersangka untuk kejahatan terpisah, dalam hal ini prosesnya dimulai dari awal lagi. Proses ini dapat diulang, kadang-kadang membuat tersangka ditahan selama berbulan-bulan tanpa biaya resmi dan tanpa jaminan.
REUTERS