TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, berencana untuk memulai produksi parsial di Cina pada paruh kedua tahun depan.
Walikota Shanghai, Ying Yong, mengunjungi lokasi proyek di daerah Lingang dan mendorong Tesla untuk mempercepat pembangunan, menurut pernyataan di akun WeChat resmi Shanghai, Kamis, 6 Desember 2018.
Pabrik yang dijuluki Gigafactory 3 itu akan menjadi proyek manufaktur investasi asing terbesar yang pernah ada di Shanghai. Perwakilan Tesla belum berkomentar langsung mengenai hal ini.
Baca: Saingi Tesla, Audi Perkenalkan Mobil Listrik e-Tron
Palo Alto, perusahaan yang berbasis di California telah mengamankan lebih dari 200 hektar lahan untuk pabrik di Cina, yang diperkirakan akan menelan biaya miliaran dolar AS untuk pembangunan.
Pabrik pertama Tesla di negeri Tirai Bambu ini akan membantu pabrikan mobil listrik itu menghindari beberapa risiko yang terkait dengan kendaraan impor, seperti tarif yang lebih tinggi yang disebabkan oleh ketegangan perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat.
Baca: Mobil Listrik Tesla Menaikkan Harga Mobil Termurahnya
Tarif telah berdampak pada penjualan Tesla di Cina, perusahaan mengatakan ketika melaporkan laba kuartal ketiga pada bulan Oktober.
Chief Executive Officer Elon Musk mengatakan pada saat itu Tesla sedang berusaha untuk memulai produksi kendaraan Model 3 di Cina tahun depan. Perusahaan juga telah mulai mengiklankan karyawan untuk fasilitas baru.
ANTARA