TEMPO.CO, Yogyakarta - Para penggemar drifting di Indonesia tergolong masih sedikit. Komunitasnya, masih sedikit dan terbatas meskipun sudah mulai digemari di Jakarta. PT Total Oil Indonesia mengajak para penggemar dan yang ingin bisa melakukan drifting belajar dan latihan. Setiap tahun diadakan dua kali. Kali ini perusahaan minyak ini mengajak yang hobi setir mobil dengan gaya drifting untuk latihan di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 15 Desember 2018.
“Drifting adalah salah satu cabang olahraga otomotif yang menuntut keterampilan tinggi dan performa mesin yang superior. Namun di sisi lain sangat menghibur penonton dengan kendaraan yang bagaikan menari melewati trek,” kata Magdalena Naibaho, Marketing Manager PT Total Oil Indonesia di sela acara Nongkrong Bareng TOTAL di Stadion Maguwoharjo, Sabtu, 15 Desember 2018.
Baca: Menang MINI Cooper Rp 12 Ribu, Keluarga Driver Ojek Online Heboh
Total merangkul Indonesia Drift Community (IDC) untuk melakukan berbagai kegiatan latihan drifting. IDC berkomitmen terhadap perkembangan olahraga drifting di Indonesia dengan merangkul drifter profesional untuk ikut melatih para peminat. Ajakan untuk melakukan drifting dengan benar ini juga untuk mengurangi aksi balap liar di jalanan. Aksi di jalanan jelas membahayakan.
Acara ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan penjualan yang dilakukan oleh Total Oil Indonesia di sejumlah kota di pulau Jawa. Nongkrong Bareng TOTAL juga akan hadir di kota Surabaya bertempat di Stadion Bung Tomo, 23 Desember 2018.
Nongkrong Bareng TOTAL merupakan kegiatan yang menyasar tak hanya pengguna kendaraan roda empat, namun juga para pengguna kendaraan roda dua. Di Yogyakarta, acara ini hadir dengan konsep total entertainment, pengunjung tak hanya sekedar mendapatkan kesempatan untuk membeli produk pelumas dan mengikuti berbagai permainan seru. Hadiahnya pun sangat menarik. Para pengunjung dapat menikmati berbagai hiburan yang dihadirkan oleh sejumlah komunitas roda empat dan roda dua, pertunjukan freestyle oleh FR Freestyle Yogyakarta, serta penampilan dari band.
“Di kota Yogyakarta, pada 2016 ada 71.566 unit kendaraan roda dua. Jumlah ini meningkat signifikan pada tahun 2017 menjadi 222.915 unit. Fenomena serupa dapat pula dilihat pada kendaraan roda empat, dengan 12.746 unit di tahun 2016, melonjak menjadi 56.647 unit di tahun 2017,” kata Magdalena.
Baca: Tim Fastron Jakarta Ban Raih Prestasi di BSD City Grand Prix 2018
Ia menambahkan, ajang Drift Camp yang digagas oleh Indonesia Drift Community (IDC) merupakan kegiatan berlatih drifting yang digelar secara rutin dua kali setahun. Drift Camp ini menjadi wadah tukar ilmu dan latihan baik bagi para drifter profesional, amatir, maupun mereka yang baru tertarik dengan olahraga ini.
Menurut Ketua Indonesia Drift Community, Denny Pribadi memang komunitas drifting di saweran masih sedikit. Paling banyak ada di Jakarta. Pihaknya mencari bibit drifter yang potensial untuk bisa menjadi atlet drifting. “Kami mencari bibit drifter. Saya lebih suka kalau ada yang sama sekali belum bisa untuk belajar. Sekali datang langsung bisa menyerap 30 persen,” kata dia.
Denny membandingkan, jika ada yang gemar drifting dan dilakukan di jalanan, itu sangat disayangkan. Selain membahayakan, ongkosnya pun juga sama. Ongkos ban dan lain-lain tidak berbeda karena habisnya juga sama. Namun jika di tempat yang memang disiapkan untuk drifting lebih aman dan mendapatkan banyak ilmu.
“Sama-sama ban habis tapi di sini (Drifting Camp) dapat ilmu. Dari yang tidak bisa apa-apa, pulang sudah bisa sedikit,” kata dia.