TEMPO.CO, Jakarta - Eksekutif senior Nissan Motor Co Ltd, Jose Munoz, mengambil cuti karena perubahan manajemen yang tiba-tiba di saat produsen mobil asal Jepang itu dilanda masalah setelah penangkapan mantan pimpinannya Carlos Ghosn.
Ketidakhadiran Munoz terjadi karena Ghosn ditahan di pusat penahanan sejak 19 November atas tuduhan pelanggaran keuangan, yang diikuti oleh penangkapan ulang atas tuduhan lebih lanjut, demikian dilansir Reuters, Sabtu, 5 Januari 2019.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, 5 Januari 2019, Nissan mengatakan bahwa Munoz telah mengambil cuti "untuk memungkinkannya membantu perusahaan dengan berkonsentrasi pada tugas-tugas khusus yang timbul dari peristiwa baru-baru ini."
Baca: Carlos Ghosn Segera Menjalani Sidang Terbuka di Pengadilan Tokyo
Cuti secara mendadak ini mengakibatkan, penampilannya yang direncanakan di Consumer Electronics Show di Las Vegas minggu depan akan dibatalkan, kata juru bicara Nissan.
Reuters tidak dapat menghubungi Munoz untuk dimintai keterangan.
Munoz dianggap oleh banyak orang di perusahaan itu sebagai sekutu dekat Ghosn, yang penangkapannya telah mengguncang industri mobil dan mempererat hubungan Nissan dengan mitra Prancis Renault SA di mana ia masih tetap menjadi ketua dan kepala eksekutif.
Setelah melucuti Ghosn dari posisi ketua pascapenangkapan, CEO Nissan Hiroto Saikawa telah menyerukan perubahan untuk melemahkan pengaruh pemegang saham pengendali Renault.
Munoz, yang menjabat sebagai chief performance officer Nissan, bergabung dengan pembuat mobil pada tahun 2004 di Eropa, dan memimpin ekspansi ambisiusnya di Amerika Utara setelah krisis keuangan global.
Baca: Pelanggaraan Keuangan, Penahanan Carlos Ghosn Diperpanjang
Sejak itu, Nissan telah berhasil meningkatkan pangsa pasarnya di Amerika Serikat, tetapi profitabilitas di kawasan itu merosot dalam beberapa tahun terakhir karena potongan harga yang besar pada kendaraannya, sebuah masalah yang Saikawa telah berjanji untuk berbalik.
Awal tahun ini Nissan menghubungi Munoz untuk mengawasi operasinya di Cina, di mana ia berencana untuk meningkatkan penjualan selama beberapa tahun ke depan. Sejak itu, pasar mobil terbesar di dunia telah menunjukkan tanda-tanda perlambatan, mendorong pembuat mobil untuk memotong rencana produksi lokal dalam beberapa bulan mendatang.
ANTARA