TEMPO.CO, Jakarta - Mobil dengan transmisi matik memiliki keunggulan saat digunakan di jalanan perkotaan terutama jalur macet karena tak perlu lagi memainkan pedal kopling. Ketika melewati jalur menanjak seperti di pegunungan, maka pengemudi harus waspada. Mampukah mobil matik Toyota melewati tanjakan panjang tanpa kesulitan? Bisa saja, sepanjang pengemudi paham strateginya.
Dikutip dari toyota.astra.co.id menyebutkan saat menanjak, otomatis distribusi beban langsung pindah ke belakang. Semakin curam tanjakannya, semakin jauh ke belakang. Hal ini akan menyulitkan mobil masa kini yang rata-rata menggunakan sistem penggerak roda depan lantaran ban depan jadi mudah kehilangan traksi.
Baca: Tips Menghindari Microsleep saat Liburan Mengendarai Mobil
Meski begitu, ini malah jadi makanan empuk mobil penggerak roda belakang seperti Toyota Avanza lantaran daya cengkeram bertambah dengan pindahnya titik berat ke belakang. Oleh sebab itu, pengemudi harus bisa mengail torsi dengan baik dan menjaga agar mobil tidak kehabisan momentum di tengah tanjakan. Terutama untuk mobil matik yang punya mechanical lost cukup tinggi.
Untuk mobil matik konvensional, cara menjaga torsi terbilang mudah. Cukup arahkan tuas transmisi ke posisi L atau 1, maka gigi transmisi akan bertahan di gigi 1. Matikan AC agar beban mesin lebih ringan. Selanjutnya pengemudi tinggal menekan pedal gas secara halus dan biarkan ban mobil mulai mencari daya cengkeram. Jangan ditekan habis karena mobil akan kian mendongak karena gaya dorong ke belakang dan ban depan semakin sulit mendapatkan traksi. Jaga injakan pedal gas sekitar setengah dan biarkan mobil terus meluncur memanfaatkan momentum.
Baca: 9 Tip Aman Berkendara Saat Hujan
Pengemudi juga harus sabar dan jaga irama mesin hingga tanjakan berakhir. Segera pindah tuas transmisi ke D bila sudah melalui tanjakan untuk memberikan transmisi mobil kamu kesempatan untuk sedikit beristirahat. Beberapa mobil CVT juga masih menggunakan pola serupa. Bedanya, kamu harus lebih sabar saat start karena respons transmisi sabuk baja ini relatif lebih lambat. Kuncinya adalah ban depan mobil kamu harus mendapatkan traksi yang optimal.
Jika mobil sudah ada mode berkendara dan tidak ada pilihan gigi L atau 1, posisikan tuas transmisi di S atau Sport. Aktifkan kontrol traksi agar torsi mobil diberikan pada ban dengan traksi paling optimal. Lakukan kickdown untuk memberi arahan pada komputer bahwa kamu butuh torsi besar dan menjaga transmisi tetap berada di gigi rendah atau gigi 1. Saat mobil berjalan, jaga irama seperti di matik konvensional.
Baca: 7 Tips Mengajak Anak Berkendara yang Aman Pakai Kursi Khusus
Sementara jika ada mode manual, pengemudi tinggal arahkan transmisi ke gigi 1 dan perlakukan mobil seperti arahan di atas. Sebenarnya kamu tetap bisa menanjak dengan tetap memposisikan tuas transmisi di D. Tinggal kickdown, dan ikuti petunjuk di atas.
Masalahnya adalah pengemudi harus paham karakter perpindahan gigi mobil kamu. Salah menjaga irama, gigi akan pindah ke posisi lebih tinggi dan kehilangan momentum. Selain sabar, hal lain yang tak kalah penting adalah jangan grogi. Karena bila grogi, maka segala teori yang ada di pikiran akan lenyap dan bisa kehilangan kendali atas mobil.