TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa faktor yang menyebabkan permukaan cat pada bodi mobil menjadi kusam. Menurut CEO Autoglaze Indonesia, Robby Kurnia, itu karena cara merawat dan penggunaan produk yang salah. Sehingga mobil banyak baret dan terlihat kusam.
Baca: 4 Kelebihan Cuci Mobil di SPBU Pertamina, Ditambah Ada Garansi
Kusam disebabkan karena ada banyak swirl mark di lapisan cat. Namun biasanya baretan halus bisa hilang dengan cara dipoles. "Kalau dipoles bisa rata dan mengkilap lagi. Bisa mengkilap karena sudah tidak ada goresan dan sudah tidak ada jamur," ujarnya di Jakarta Selatan Senin, 7 Januari 2019.
Selain itu, penggunaan sabun yang salah juga bisa membuat kusam, gunakan sabun yang bersifat basa dengan pH yang disarankan yaitu pH 12. "Kami gunakan sabun yang tidak bersifat asam dengan pH 12. Kalau asam bahaya bisa merusak lapisan cat. Sabun cuci mobil yang ada dipasaran itu banyak, ada yang lokal ada yang impor. Jadi jangan sembarangan gunakan sabun cuci mobil," ujarnya.
Air yang banyak mengandung mineral juga menyebabkan kusam karena ketika kering akan meninggalkan noda putih. Autoglaze, lanjut dia, mencuci mobil pakai air pam, berbeda dengan air tanah yang lebih banyak mineralnya. Efeknya kalau sudah kering, mineralnya itu masih melekat di bodi mobil dan meninggalkan bercak alias watermark.
Baca: Pertamina Luncurkan Fasilitas Cuci Mobil Tanpa Sentuh, Tarifnya..
Air hujan, menurutnya, juga mengandung asam, mineral, dan sebagainya. Kalau habis hujan tidak dilap, dia akan mengering kena sinar matahari. Sisanya akan ada bercak garam, itu namanya water spot.
"Intinya setelah mobil kehujanan harus dikeringkan, dengan cara dicuci atau dilap sampai kering. Kalau hanya disiram dengan air boleh juga, yang penting kotorannya sudah tidak nempel di permukaan cat," ujarnya.