TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) mengklaim membukukan penjualan yang menggembirakan sepanjang tahun 2018. Meski situasi perekonomian yang sulit namun penjualan Mercedes-Benz diklaim tumbuh 2 digit.
"Angka pastinya baru akan kami sampaikan pada 25 Januari 2019," kata President & CEO MBDI Roelof Lamberts di Yogyakarta, Minggu malam, 13 Januari 2019.
Menurut Lamberts, model C-Class masih menjadi backbone penjualan di Indonesia. SUV yang dimotori model GLC dan GLE juga mencatat pertumbuhan yang signifikan. "Kami senang karena mode-model tersebut sebagian besar telah diproduksi di pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor," ujarnya.
Lamberts mengklaim bahwa pencapaian penjualan sepanjang 2018 merupakan yang terbaik sejak 1994.
Baca: Penjualan Global BMW 2018 Capai 2,49 Juta Unit, Naik 1,1 Persen
Pada tahun 2017, Mercedes-Benz mencatat total penjualan sebanyak 4.722 unit. Sebanyak 3.386 unit merupakan mobil penumpang dan 1.330 adalah mobil niaga.
Di penjualan global, Mercedes-Benz kembali menjadi merek mobil premium terkemuka dalam hal penjualan unit. Sepanjang tahun 2018, perusahaan dengan bintang berujung tiga ini meningkatkan penjualan mobil globalnya 0,9 persen menjadi 2.310.185 unit.
Capaian ini sekaligus rekor penjualan tertinggi sejak 8 tahun terakhir secara berturut-turut, dan menjadikan Mercedes-Benz sebagai merek premium terlaris di industri otomotif untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Baca: Mercedes-AMG G 63 Dipasarkan di Indonesia Maret 2019, Harganya?
Catatan penjualan baru di divisi mobil Daimler AG terutama didorong oleh keberhasilan Mercedes-Benz di wilayah Asia-Pasifik dan pasar intinya di China. Di seluruh dunia, model termasuk SUV dan E-Class Saloon dan Estate mampu menghasilkan dorongan penjualan yang signifikan pada 2018.
Awal tahun ini MBDI akan meluncurkan beberapa model baru. Dua di antaranya adalah Mercedes-Benz GLA 200 Urban Line dan Mercedes-AMG G 63. Model ini diperkirakan mulai dipasarkan pada awal Maret 2019.