TEMPO.CO, Jakarta - Mercedes-Benz memberikan layanan jual beli mobil bekas dengan logo bintang tiga untuk mempermudah pelanggan yang ingin melakukan tukar tambah atau trade in. Hampir semua produsen mobil melakukan mekanisme trade in untuk mendongkrak penjualan unit.
"Ada tiga dealer yang memiliki dan mengeluarkan mobil bekas bersertifikat sementara masih di Jakarta yaitu di Mampang, Gandaria dan Kuningan. Ke depan kami akan memperluas keluar jakarta," kata Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Sales Operations and Product Management, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia usai peluncuran E 350 EQ Boost di CIBIS Nine, Jumat 26 Januari 2019.
Baca: Cara Mercedes-Benz Menarik Konsumen lewat Layanan Cafe ala Dealer
Ia menjelaskan semua mobil seken Mercedes-Benz yang dijual dealer resmi memiliki sertifikat sehingga menjaga kualitas terbaik. Sertifikat ini dikeluarkan dengan pengecekan pada 132 cek poin untuk memastikan kondisi mobil prima. Selain itu, dealer akan melakukan pengecekan sejarah mobil ini, track record selama perawatan di dealer resmi, dan jaminan penggunaan onderdil masih original. "Kami juga memberikan jaminan servis selama satu tahun," ucapnya.
Dealer hanya menerima mobil bekas dengan usia 5 tahun ke belakang. Hal ini untuk mempermudah pengecekan dan jaminan suku cadangnya. Sebagian besar mobil bekas tersebut memang berasal dari konsumen yang ingin naik kelas atau tukar tambah. "Tapi tidak selalu juga ada juga yang ingin trade in, tapi pas lihat model yang baru kurang cocok," katanya.
Mobil bekas Mercy yang paling laris GLE dan C-Class sama dengan model yang paling laris di pasar. Namun, ia berharap nantinya penjualan mobil bekas ini terus meningkat. Salah satunya mengembangkan dealer yang melayani jual beli mobil bekas keluar Jakarta. "Nanti kita lihat potensi seperti Bandung, kalau tidak ya di Surabaya. Rencananya tahun ini. Kami tidak mau membatasi konsumen, bisa lewat dealer mana saja," tambahnya.
Simak: Mercedes-Benz Rilis E 350 EQ Boost, Mesin Bertenaga Kabin Mewah
Soal harga mobil bekas Mercedes-Benz di dealer resmi lebih mahal dari pasaran, ia menampiknya. "Sejauh ini tidak ada komplain (dari konsumen) soal itu. Ada nilai lebih dari yang lain," katanya. Menurutnya, harga jual tergantung kondisi mobil, jauhnya pemakaian, historis penggunaan menjadi faktor penentu harga. "Kami ada ahli yang mengkalkulasinya," katanya.