TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan kendaraan Jepang, Subaru Corporation, kemungkinan akan menarik (recall) sekitar 14 ribu mobil dari tiga model utama, karena kerusakan komponen kemudi saat proses produksi, demikian pengumuman perusahaan, dikutip Xinhua, Minggu, 3 Februari 2019.
Tiga model yang akan ditarik antara lain Subaru Forester, Subaru XV, dan Impreza, kata perusahaan itu, khususnya yang diproduksi antara Desember 2018 dan Januari 2019.
Sebagai alternatif, Subaru akan menawarkan penggantian suku cadang gratis untuk kendaraan ekspor yang mengalami cacat, saat diproduksi di Jepang, menurut laporan media setempat.
Model-model itu dirakit di pabrik domestik perusahaan, di Prefektur Gunma, Jepang.
Baca: Subaru WRX STI S209 Siap Debut di NAIAS 2019, Mesin Makin Bengis?
Pabrik Subaru menangguhkan kegiatannya pada 16 Januari 2019 guna mencari masalah utama yang menyebabkan cacat produksi. Pabrik itu kembali beroperasi pada Senin pekan selanjutnya dengan memasukkan komponen baru.
Menurut perusahaan, kerusakan komponen itu menyebabkan pengemudi kesusahan saat memutar roda kemudi (setir). Sejauh ini, ada dua kasus yang terjadi namun tidak laporan kecelakaan lalulintas atas masalah itu.
Baca: Showroom Subaru Ini Tak Terjamah Manusia Selama Hampir 30 Tahun
Produsen mobil itu tidak mengungkapkan biaya yang dianggarkan untuk memperbaiki mobil-mobil Subaru yang dipasarkan di luar negeri.
Subaru mengajukan penarikan di pasar domestik pada 780 mobil dengan masalah yang sama, dirakit di pabrik yang sama juga, pada periode yang sama.
Pemerintah Jepang pun turun tangan dengan mengawasi pabrik Subaru setelah kasus penarikan 500 ribu mobil di Jepang pada tahun lalu, karena skandal inspeksi yang dilakukan oleh teknisi tidak berwenang.
Antara