TEMPO.CO, Jakarta - Tunas Auction rutin menggelar lelang mobil bekas sebanyak 2 kali seminggu (Senin dan Kamis) di Jatisari, Jatiasih, Bekasi. Setiap lelang diikuti sekitar 200 unit mobil berbagai merek.
Lelang ini menjadi lahan bagi pedagang mobil bekas, terutama di daerah. Mereka berkompetisi mengalap berkah dari mobil bekas yang dilelang, kemudian dijual dengan harga lebih tinggi. Saat lelang hari ini berlangsung, sebuah mobil Suzuki Baleno buatan tahun 2000 dijual dengan harga dasar Rp 15 juta.
Baca: Tunas Auction Lelang Mobil Bekas, Harga Mulai Rp 15 Juta
Ada juga Toyota Calya buatan tahun 2017 hanya dijual dengan harga dasar Rp 20 juta. Selain mobil dengan harga murah meriah, ada juga mobil dengan harga lumayan tinggi seperti BMW X5 tahun produksi 2015 yang ditawarkan dengan harga dasar Rp 650 juta. Lalu ada Fiat 500 Cabriolet tahun 2015 dengan harga dasar Rp 240 juta dan Mitsubishi Pajero Sport 2.5 GLX 4x4 tahun 2018 dengan harga Rp 465 juta.
Sebuah Fiat 500 Cabrio tahun produksi 2015 turut dilelang di Tunas Auction di Jatisari, Jatiasih, Bekasi, 4 Februari 2019. Mobil itu dilelang dengan harga dasar Rp 240 juta. TEMPO/Wawan Priyanto.
Tentu saja, kondisi mobil bekas yang akan dilelang perlu periksa secara mendalam agar tak kecewa. Sebab, mobil yang dilelang bisa saja dalam kondisi mulus dan siap pakai, namun ada juga yang kondisinya perlu perbaikan terlebih dahulu.
"Pasti ada selisih keuntungan ketika dijual kembali," kata Adi, peserta lelang dari Bekasi saat dijumpai di lokasi lelang, Senin, 4 Februari 2019.
Baca: Lamborghini Urus Ringsek Ini Dilelang, Berminat?
Menurut Adi, harga yang bisa didapatkan dari lelang umumnya lebih rendah dari harga pasaran. "Lebih beruntung lagi jika mendapatkan mobil yang banyak diincar di pasaran dengan harga murah, mobil tidak banyak dandan (perbaikan). Lebih mudah menjualnya," ujarnya.
Adi hanyalah satu dari ratusan peserta lelang mobil bekas Tunas Auction. Dia bersaing ketat dengan peserta lelang lainnya. Dalam pelelangan ini, Adi dan peserta lainnya tak jarang peserta melakukan reli panjang penawaran harga sambil berkomunikasi dengan pembeli di daerah. Tentu saja, siapa kuat (menawar dengan harga paling tinggi), dialah pemenangnya.
Direktur Utama PT Mega Armada Sudeco Heri Johan yang menaungi balai lelang Tunas Auction. 4 Februari 2019. TEMPO/Wawan Priyanto.
Direktur Utama PT Mega Armada Sudeco, yang menaungi Tunas Auction, Heri Johan, mengatakan bahwa bisnis lelang mobil bekas terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. "Umumnya, peserta lelang sudah mengincar mobil yang akan dilelang. Mereka juga sudah memiliki pembeli," katanya.
Tunas Auction, kata dia, yang memulai bisnis lelang mobil bekas sejak 2013 semula hanya melakukan lelang sekali sebulan, lalu meningkat menjadi dua kali sebulan, dan kini dua kali seminggu. "Tahun lalu (2018) bisnis kami tumbuh 65 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Heri di sela-sela lelang.
Menurut Heri, bisnis lelang mobil bekas bergairah karena demand atau permintaan mobil seken tetap tinggi. Tidak hanya mobil penumpang, mobil komersial ringan seperti pikap, truk medium, juga diburu pembeli. "Sepanjang 2018 rata-rata 1.500 unit hingga 2.000 unit mobil bekas berhasil kami lelang," ujarnya.
Baca: Dilelang, Toyota Supra 2020 Produksi Pertama Laku Rp 29,8 Miliar
Heri menambahkan bahwa tahun ini Tunas Auction menargetkan lelang mobil bekas sebanyak 2.000 unit hingga 3.000 unit per bulan. Ia mengakui persaingan di sektor ini cukup ketat, namun ia mengaku memilii strategi untuk memenangkan persaingan.
"Bisnis lelang mobil bekas ini pada dasarnya adalah kepercayaan. Layanan harus memaskan, baik untuk peserta lelang maupun mitra bisnis," ujarnya.
Heri mengklaim, Tunas Auction saat ini berada di peringkat lima teratas balai lelang swasta berkinerja terbaik pada 2018. Tunas Auction berkompetisi dengan balai lelang besar lainnya seperti JBA Indonesia, Ibid, BidWin, dan Astria.