Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tip Mengoperasikan GPS ala Pengamat Keselamatan Berkendara

Reporter

image-gnews
Honda Advanced GPS. (Dok. HPM)
Honda Advanced GPS. (Dok. HPM)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengatakan berkendara memakai peta elektronik dalam Global Positioning System atau GPS ponsel bisa ditilang oleh polisi. "Kalau kemudian sambil jalan melihat itu (GPS), yang bersangkutan mengemudi tidak wajar dan konsentrasi, itu yang bisa ditilang oleh polisi," kata Budi saat ditemui di Surabaya, Selasa 5 Februari 2019.

 

Menanggapi hal itu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu menjelaskan, ketika mengemudi memang tidak dibenarkan melakukan tugas-tugas lain kecuali mengemudi, seperti mengoperasikan handphone (HP) atau perilaku yang mengganggu konsentrasi termasuk dalam hal ini disebutkan penggunaan GPS.

“Namun, larangan penggunaan GPS tidak bisa disamakan dengan larangan penggunaan HP, kalau penggunaan HP seperti telfon itu ada dua interaksi antara kita dan pembicara lain,” katanya saat dihubungi Tempo pada Rabu, 6 Februari 2019.

Baca: Soal Larangan Penggunaan GPS Ponsel, Ini Kata Mercedes-Benz

Isi pembicaraan lewat telfon saat berkendara itu yang dikhawatirkan akan mengganggu konsentrasi pengemudi. Jusri mengatakan sangat setuju dengan larangan menelfon seperti yang sudah diterapkan di seluruh dunia. “Tetapi dalam larangan penggunaan GPS, kalau itu betul-betul diterapkan, saya rasa kurang tepat.”

Seharusnya kalau peraturan ini mau diterbitkan, lanjut dia, pemerintah harus memberikan aturan mekanisme penggunaan GPS, karena penggunaan GPS di dunia tidak dilarang, bahkan sudah melekat pada kendaraan-kendaraan.

Apalagi pada motor premium, itu sudah jadi fitur yang melekat pada motor begitu juga dengan mobil dan tidak dilarang, yang harus diatur adalah waktu penggunaannya, misalnya baru mau setting arah tujuan, itu harus dalam kendaraan berhenti. 

Baca: Polisi Razia Penggunaan GPS Ponsel Pekan Ini, Awas Kena Denda

Kemudian, kata Jusri, atur voice control atau volume yang sedikit besar, kalau naik motor gunakan fitur headset bluetooth untuk memonitor instruksi arah. Sedangkan kalau melihat layar GPS lihatlah sebagaimana kita melihat kaca spion. Tidak melakukan gerakan-gerakan motorik dalam melihat layar GPS, misalnya memperbesar, memperkecil layar menggunakan tangan pada saat berkendara.

Kalau mekanismenya diatur, lanjut dia, GPS tidak perlu dilarang. Menurut dia, jika mau larang penggunaan GPS mengapa bukan produsen GPS-nya yang  dilarang? Itu lebih bijak dibandingkan menindak pengendara atau melakukan penilangan saat GPS tersebut. 

“Melirik adalah suatu kegiatan yang sangat  subyektif sekali, kegiatan ini kan sama saja dengan melihat spion, speedometer, apa harus ditilang juga? Jadi harus dibuat koridor-koridor antara gangguan yang diakibatkan baik itu HP atau GPS,” kata Jusri.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Mengecek Jalur One Way saat Mudik Lebaran 2024 dengan Google Maps

19 hari lalu

Sejumlah kendaraan pemudik terjebak kemacetan saat memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. Pada H-5 lebaran 2024, volume kendaraan yang melintasi gerbang tol tersebut mengalami peningkatan seiring pemberlakuan skema lalu lintas contraflow dan one way di jalan Tol TransJawa. ANTARA/Aprillio Akbar
Cara Mengecek Jalur One Way saat Mudik Lebaran 2024 dengan Google Maps

Google maps dapat mendeteksi jalan one way saat mudik Lebaran 2024.


Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

40 hari lalu

Terdakwa kasus dugaaan tindak pidana pemilihan umum (Pemilu) terkait penambahan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kuala Lumpur, Malaysia Masduki Khamdan Muchamad (kanan) berdiskusi dengan kuasa hukumnya saat menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Tujuh tersangka didakwa telah menambahkan dan mengurangi data pemilih di Kuala Lumpur, Malaysia. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

Masduki Khamdan, PPLN Kuala Lumpur terdakwa tindak pidana pemilu 2024 kini menjadi tahanan kota di bawah pengawasan Kejaksaan Agung.


Mengenal Autopilot yang Selamatkan Penumpang Batik Air Ketika Pilot dan Kopilot Tertidur

45 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Air
Mengenal Autopilot yang Selamatkan Penumpang Batik Air Ketika Pilot dan Kopilot Tertidur

Alarm autopilot membangunkan dua pilot Batik Air yang tertidur akibat kelelahan, belum lama ini. Ini penjelasan soal autopilot.


Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

56 hari lalu

Alat pemantau kondisi air laut Arhea saat diuji di perairan sekitar Pulau Pramuka. (Dok.Tim Riset Unpad)
Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.


Xiaomi Watch S3 Rilis di India, Ini Spesifikasinya

28 Oktober 2023

Xiaomi Watch 2 Pro. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Xiaomi Watch S3 Rilis di India, Ini Spesifikasinya

Xiaomi Watch S3 hadir dengan desain bezel yang dapat diganti dan beroperasi pada Xiaomi HyperOS baru.


Begini Cara Akses Google Maps secara Offline

14 Oktober 2023

12_iltek_ilustrasipencariangooglemaps
Begini Cara Akses Google Maps secara Offline

Anda memiliki beberapa opsi untuk menyimpan peta atau area di Google Maps tanpa koneksi internet.


Spesifikasi dan Keunggulan Jam Pintar, Apple Watch Series 8

14 Juli 2023

Apple Watch Series 8 (Apple)
Spesifikasi dan Keunggulan Jam Pintar, Apple Watch Series 8

Fleksibilitas dalam pergelangan tangan melalui Apple Watch Series 8. Simak fitur-fitur canggihnya!


NASA Kembangkan Sistem Deteksi Tsunami Berbasis GPS Inovatif GUARDIAN

4 Juni 2023

Para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA sedang menguji GUARDIAN, sebuah sistem deteksi tsunami eksperimental yang menggunakan data satelit navigasi global. (NASA/Scitechdaily)
NASA Kembangkan Sistem Deteksi Tsunami Berbasis GPS Inovatif GUARDIAN

Sistem pemantauan tsunami eksperimental ini memanfaatkan data dari kelompok GPS dan satelit pencari arah lainnya yang mengorbit Bumi.


Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

31 Mei 2023

Sekelompok bulung pelikan berkumpul di pasir timbul Ngurtavur, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Selasa, 25 Oktober 2022. Ngurtavur adalah pasir timbul yang muncul setiap terjadi air laut surut jauh atau warga setempat menyebutnya meti, sehingga berbentuk seperti pulau kecil yang dijadikan persinggahan burung pelikan dari Australia dan juga objek wisata terkenal di Maluku Tenggara. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspor pasir laut tidak merusak lingkungan karena ada GPS atau teknologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi buka suara atas pernyataan Luhut tersebut.


Setelah Meilani dan Meissi, Gajah Meisy Dipasangi GPS Collar di Sugihan-Simpang Heran

15 Mei 2023

Meisy, Gajah Sumatera liar yang baru saja dipasangi GPS Collar saat berada di kawasan hutan tanaman industri di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, pada Minggu 14 Mei 2023.  Dok BKSDA Sumsel
Setelah Meilani dan Meissi, Gajah Meisy Dipasangi GPS Collar di Sugihan-Simpang Heran

Sugihan-Simpang Heran adalah kantong populasi Gajah Sumatera terbesar di Sumatera Selatan.