TEMPO.CO, Jakarta - Produsen pendatang baru asal Cina, Dongfeng Sokon (DFSK), dibawah PT Sokonindo Automobile sebagai agen pemegang merek (APM), berhasil menjual produk Sport Utility Vehicle (SUV) kebanggaannya Glory 580 sebanyak 500 unit lebih, selama enam bulan kehadirannya di Indonesia.
Dari Jumlah penjualan tersebut disampaikan Public Relation and Digital Manager DFSK, Arviane Dahniarny Bahar, Glory 580 dengan varian dan harga tertinggi, yakni varian Luxury dengan CVT menjadi yang paling banyak dibeli konsumen, disusul oleh produk pikap mereka yakni SuperCab.
“2018 Alhamdulillah penjualannya untuk ukuran merek baru kan bisa lihat sendiri di data Gaikondo, Glory masih yang jadi terlarsi diantara yang lain, dari semua produk line up DFSK,” ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu 13 Februari 2019.
Baca: Diam-diam DFSK Sudah Ekspor Glory 580
“1.5 tipe tertinggi yang paling laris Luxry CVT, 400 sekian hampir 500, habis itu pikap. Tapi kan itu hitungnya dari 6 bulan bukan setahun, dari Juli kita launching Juli,” tuturnya.
Bahkan wanita yang akrab disapa Anne itu menyebut, perbedaan jumlah penjualan varian Glory 580 tertinggi berbeda jauh dengan varian lain di bawahnya. Mungkin hal tersebut kata Anne, karena konsumen tidak ingin tanggung-tanggung dalam memilih varian Glory 580. Untuk itu varian tertinggi jadi yang paling laris.
“Bedanya agak jomplang antara 1.5 Luxury CVT sama yang lainnya tuh, jadi orang mungkin berpikir nanggung mungkin ya, jadi ya sekalian saja beli yang lengkap fiturnya, paling mahal, paling tinggi,” katanya.
Sedangkan untuk total penjualan produk DFSK dari pabrik ke dealer (wholesales) mencapai angka 1.222 unit, untuk penjualan dari dealer ke konsumen (retailsales) mencapai angka 800an. “Itu dari semua line-up,” ujarnya.
Baca: SUV DFSK Terbaru Segera Meluncur, Harga Kompetitif
Untuk tahun ini sendiri lanjut Anne mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan target penjualan. Karena mereka akan fokus dulu untuk mencapai target perluasan jaringan ke seluruh wilayah Indonesia. Ditargetkan 2019 akan ada 40 jaringan baru.
“Kita kan nggak matok target di 2018 karena kan baru launching juga jadi memang benar-benar baru mempekenalkan brand saja sih sebenarnya,” lanjutnya.
“Nah tahun 2019 ini kita juga masih geber jaringan, 2019 target 40 delaer samapai akhir tahun, nah yang tahun kemarin terget 50 sudah tercapai tapi masih dalam under contraction juga tapi titiknya sudah ada, kaya di Jawa Timur di Kenjeran dia sudah ada, Sumatera di Pekanbaru ada, Lampung ada. Jadi masih menyasar kota-kota besar, penjualan kemarin masih di Jabodetabek paling besar,” tutup Anne.