Lulusan Fakultas Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogya itu menuturkan secara garis besar oprekan yang digarap bengkel Bursa Karbu Jogja berfokus pada mesin lalu kaki-kaki Yamaha RX King kemudian bodi.
“Yang pertama jelas daleman (mesin) motor dibelah dulu, semua laker, bearing, kruk as diperbaharui semua agar motor anteng,” ujarnya.
Setelah itu, oprek akan disesuaikan kebutuhan pelanggannya. Erick menuturkan ada tiga macam korekan yang bisa dipilih pelanggan. Pertama korekan untuk kebutuhan harian, kedua touring atau semi dan ketiga balap atau full race.
Baca: Cerita Yamaha RX King Tengkorak, Ghost Rider dari Cileungsi
“Yang membebdakan ketiga jenis korekan itu lebih pada portingan mesinnya,” ujarnya. Porting sendiri sejenis pekerjaan membentuk kembali efisiensi volumetrik dan kecepatan udara yang melewati area lubang intake dan exhaust pada blok mesin sehingga volume udara dan bahan bakar yang masuk menjadi bertambah besar dan lebih lancar.
Erick menuturkan, untuk jenis korekan kebutuhan pemakaian harian, korek mesin biasanya tidak dilakukan terlalu besar. Portingan blok maksimal untuk korekan harian biasanya hanya naik satu sampai dua milimeter dari bawaan pabrik. Karburator yang dikenakan juga masih standar, namun lidah membrannya diganti.
Sedangkan untuk korekan kebutuhan touring atau semi, portingannya sekitar dua sampai tiga millimeter lalu ada penggantian di bagian rasio blok, diikuti penggantian magnet racing serta membran. Knalpot untuk kebutuhan touring juga diganti. “Untuk touring, motornya enggak bakal ketinggalan lari jika korekannya sudah diubah sesuai itu,” ujarnya.