TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pengguna Toyota Sienta mengeluh karena tarikan mesin pada putaran bawahnya lemah. Hal tersebut ditanggapi oleh Ketua Umum (Ketum) Toyota Sienta Community Indonesia (TOSCA), Nandang Sugianto.
Baca: Toyota Sienta Facelift Akan Meluncur April 2019?
Ia tidak menampik keluhan tersebut. Namun menurutnya hal tersebut wajar untuk mobil yang menggunakan transmisi Continous Variable Transmission (CVT) seperti Toyota Sienta, yang tujuannya menghemat konsumsi bahan bakar.
"Nah itu memang isu yang sangat tinggi ya seperti itu. Sebenarnya perubahan karakter saja orang bawa kendaraan karena CVT ini kan belum semua paham dan pakai," ujar Nandang kepada wartawan, di Jakarta, Selasa 5 Maret 2019
Menurutnya hal tersebut hanya persoalan karakter pengguna mobil saja. Karena tidak semua orang menggunakan mobil dengan transmisi CVT. Rata-rata menggunakan transmisi otomatis konvensional.
Sedangkan CVT lanjut Nandang mengatakan, memang baiknya untuk kendaraan perkotaan. Namun kembali lagi ke karakter konsumen mobil di Indonesia, yang maunya mobil bisa juga digunakan ke daerah yang jalannya cukup ekstrim.
Baca: Toyota Siapkan 6 Model Anyar di 2019
"Kebanyakan orang pakai matik yang konvensional, nah CVT ini dia memang khusus perkotaan yah, tapi masyarakat kita kan maunya bisa dibawa ke daerah harus kuat dan segala macam harus kuat ditanjakan," lanjutnya.
"Kalau CVT ini memang ditarikan bawahnya soft, lembut, tapi di speed atasnya putaran atasnya luar biasa, nah itu yang tertutupi denhan kenyamanan saya di bagian atasnya," ucap Nandang.