Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyambangi Merpati Museum, Surga Mobil dan Motor Kuno

image-gnews
Pendiri Merpati Museum Yogyakarta David Sunar Handoko dan koleksinya. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pendiri Merpati Museum Yogyakarta David Sunar Handoko dan koleksinya. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Berkunjung ke Kota Gudeg, Yogyakarta, memang belum lengkap rasanya jika belum menginjakkan kaki di Malioboro.

Namun, mungkin belum banyak yang tahu, tak jauh dari Malioboro itu, tepatnya di jalan Kiai Haji (KH) Ahmad Dahlan nomor 88, ada sebuah museum bernama Merpati Museum yang menyimpan ribuan mobil, motor, dan sepeda kuno dan antik berbagai tahun dan merek.

Museum ini dulunya merupakan dealer AHASS Honda. Sekilas dari luar casing museum memang seperti fasad ala dealer AHASS yang berciri garis merah membingkai bidang putih di tengah. Bedanya tak ada lagi tulisan AHASS lagi di tengah bingkai, tapi berganti Merpati.

Baca: Ribuan Motor Antik Bakal Sesaki Djogjantique Day 2018

“Sebenarnya dealer ini sudah lama saya ubah jadi museum, tapi resminya museum ini baru pakai tiket untuk pengunjung mulai Juli 2018 lalu,” ujar David Sunar Handoko, pemilik museum Merpati saat ditemui Tempo Sabtu pagi 9 Maret 2019.

Pengusaha otomotif yang mendirikan dealer motor baru dan bekas Merpati Group dengan enam cabang itu menuturkan, dirinya terdorong mendirikan museum itu awalnya karena gerah saat sedang berada di Amerika tahun 1990 awal.

Saat itu, ia mendapati ada kontainer-kontainer di negeri Paman Sam tengah mengangkuti motor klasik berbagai merek.

Pendiri Merpati Museum Yogyakarta David Sunar Handoko dan koleksinya. 9 Maret 2019. Tempo/Pribadi Wicaksono

Handoko pun menanyakan asal motor-motor itu dan ia kaget bukan kepalang ternyata motor-motor itu diangkut dari Indonesia!

"Saat itu saya baru tahu, Indonesia sebenarnya surganya motor klasik, sebaran motor klasik (usia di atas tahun 1970) di dunia itu terbanyak pertama di Amerika dan kedua Indonesia,” ujar Handoko.

Suami dari Ratnawati Wiguna itu lantas bergegas pulang ke tanah air. Ia pun mulai berburu motor-motor tua ke berbagai pelosok Indonesia yang hargaanya saat itu masih sangat rendah berkisar di bawah 10 jutaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Motor tua yang pertama saya beli itu di tahun 1989, Harley-Davidson Sportster tahun 1959 harganya Rp 5 juta saat itu,” ujarnya.  

Namun saat ini, pria kelahiran 12 November 1955 itu sudah memiliki 400 motor tua mulai tahun 1916-1980.  Sebanyak 300 motor didisplay di museum dan 100 unit lainnya masih dalam tahap dibangun ulang di bengkelnya.

Baca: Kinclongnya Motor Tua di Burnout 2018, Tak Kalah dari Motor Baru

Handoko juga memiliki 60 unit mobil tua keluaran 1925-1983 serta juga 500 sepeda kuno keluaran 1890-1970. Sepeda kuno koleksinya tersebar di lantai satu dan dua museum itu saking banyaknya.

Tak hanya itu, Handoko pun juga mengkoleksi 500 an die cast dengan keluaran mulai tahun 1995.

Koleksi die castnya semakin banyak saat Indonesia di akhir periode 1990 an atau jelang awal 2000 sempat dibanjiri barang-barang penjualan para hacker yang kala itu masih bebas berkeliaran di jagad maya.

Handoko juga merupakan kolektor patung Eropa, radio kuno, seterika kuno, arloji, kacamata, sampai batu mulia/batu gambar.

Pengunjung Merpati Museum sendiri dikenai biaya Rp 40 ribu per orang dan bisa sepuasnya melihat koleksi motor, mobil, dan sepeda klasik di situ mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB mulai Senin hingga Sabtu.

Handoko punya harapan, dengan museum itu, di masa depan generasi muda masih bisa melihat dan menemukan kendaraan-kendaraan legendaris yang pernah ada.

“Ini aset untuk anak cucu kita ke depan, ini lho Indonesia dulu ada kendaraan ini,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

3 jam lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

13 jam lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

18 jam lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

1 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.


Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

1 hari lalu

Tempat khusus parkir Ngabean Yogyakarta yang menjadi lokasi parkir bus untuk wisatawan Malioboro pada Kamis, 29 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi aksi nuthuk harga dengan membuka kanal aduan melalui media sosial.


Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

1 hari lalu

Antrean pembeli solar dan pertalite di SPBU Giwangan Yogyakarta Jumat. 1 Juli 2022. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

Konsumsi puncak konsumsi bensin terjadi di ruas tol Trans Jawa terjadi di H+4 Lebaran atau 14 April 2024.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

1 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

1 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024


Banyak Pemudik Naik Bus saat Arus Mudik - Balik Lebaran, Kemenhub : Bisa Tekan Kecelakaan 20 Persen

2 hari lalu

Masyarakat mengikuti program balik gratis di Terminal Giwangan Yogyakarta Senin (15/4). Dok. Istimewa
Banyak Pemudik Naik Bus saat Arus Mudik - Balik Lebaran, Kemenhub : Bisa Tekan Kecelakaan 20 Persen

Kemenhub menyiapkan kurang lebih 950 bus atau kurang lebih 40.088 tempat duduk untuk pemberangkatan ke 33 lokasi tujuan mudik.


Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

2 hari lalu

Hotel Tentrem Yogyakarta. Foto: IG @hoteltentremyogyakarta.
Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

Paket syawalan usai libur Lebaran ini diharapkan menjadi satu pengobat melesetnya target okupansi hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini.