TEMPO.CO, Hong Kong - Director Nissan Global Motorsports, Michael Carcamo mengatakan, keikutsertaan Nissan dalam Formula E – seri balap jalanan mobil listrik dunia – menjadi momen unjuk gigi teknologi mobil listrik dari perusahaan asal Jepang tersebut. Alasannya, menurut dia, seri balap ini bukan perlombaan tentang kecepatan sebuah mobil listrik untuk mencapai garis finish. Tetapi, integrasi seluruh teknologi pada sebuah produk mobil tenaga batere tersebut.
“Karena setiap pembalap itu harus tahu kapan menggunakan kekuatan penuh, separuh atau minimal agar bisa menyelesaikan lomba dengan tenaga yang tersedia,” kata Michael di Acara Nissan Future, Hong Kong, Jumat, 8 Maret 2019.
Formula E pertama kali digelar di Beijing pada 2014. Hingga musim kelima ini, balapannya terus berkembang hingga melibatkan 22 pembalap dari 11 tim. Setiap musimnya, balapan digelar pada 13 sirkuit jalanan di 12 kota besar yang tersebar di lima benua. Akhir pekan ini, Formula E akan berlangsung di Hong Kong – lokasi yang sama dengan acara Nissan Future 2019.
Baca: Laporan dari Hong Kong: Nissan LEAF Dipastikan Masuk Indonesia
Nissan sendiri menjadi satu-satunya negara pabrikan mobil listrik dari Jepang yang ikut serta Formula E. Mereka menggandeng tim e.Damns yang sebelumnya bekerja sama dengan Renault di tiga musim terakhir. Keduanya kemudian meluncurkan mobil balap yang diberi nama All New Gen2 untuk dua pembalap mereka, Sebastian Buemi dan Oliver Rowland.
Kolaborasi pembalap dengan mobil listrik yang mengusung Nissan Intelligent Mobility ini memang belum signifikan di awal musim. Hingga race ke-4, tim Nissan e.Dams masih berada di urutan ke-8 dengan perolehan nilai 21 poin. Hasil ini berasal dari peroleh pembalap yaitu Sebastian di peringkat ke-13 dengan 15 poin dan Oliver peringkat ke-14 dengan 6 poin.
“Memang kami harus terus bekerja keras. Mencari strategi dan pengembangan,” kata Michael.
Baca: Serbu Pasar Indonesia, Nissan Tunggu Kebijakan Mobil Listrik
Di Hong Kong, Formula E akan menggunakan rute sirkuit sepanjang 1.860 kilimeter di jalan raya Hong Kong Central Harbourfront. Rute ini akan menyajikan berbagai landmark seperti International Finance Centre, Hong Kong Observation Wheel, dan City Hall.
Semua pembalap pun sudah menggunakan teknologi terbaru mobil listriknya. Generasi teknologi yang memungkinkan setiap pembalap tak perlu lagi mengganti mobilnya di tengah balapan karena kehabisan energi.
Setiap mobil generasi 2 ini memiliki tenaga hingga 250 kilowatt yang mampu berakselerasi 0-100 kilometer per jam dalam 2,8 detik. Mobil balap Formula Nissan e.Dams ini juga dapat dipacu hingga kecepatan 280 kilometer per jam. “Hong Kong ini akan menjadi tantangan besar karena merupakan salah satu lintasan terpendek yang mereka lewati, dengan total panjang hanya 1,86 kilometer,” ujar Michael.