TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Hainan (Pulau Hainan) yang terletak di sebuah pulau di bagian selatan Cina akan melarang penjualan mobil berbahan bakar fosil pada tahun 2030. Tujuannya untuk mengembangkan ekonomi modern yang berbasis ekologi.
"Rencana yang baru dikeluarkan adalah mempromosikan kendaraan energi terbarukan. Ini akan menjadi langkah pertama bagi Provinsi Hainan untuk mencapai tujuan ekologi kualitas nomor satu pada 2035, seperti yang diintruksikan pemerintah pusat," kata kepala Departemen Lingkungan Ekologis Hainan, Deng Xiaogang seperti dikutip dari China Daily.
Baca: Cina Impor 1.800 Mobil Listrik Tesla dari Amerika Serikat
Deng menambahkan, jika misi kendaraan berada di urutan teratas dalam daftar polutan udara di Hainan. Analisis data PM2.5 dari ibu kota provinsi Haikou, menjelaskan bahwa lebih dari 35 persen kontribusi emisi kendaraan mencemari udara. Sementara persentase rata-rata mencapai 40 persen di kota dan kabupaten lain,
"Hainan akan menerapkan standar yang paling ketat untuk mengatasi masalah emisi kendaraan. Itu untuk membuat langit pulau itu lebih biru,"kata Deng.
Provinsi Hainan dikenal sebagai Hawaii-nya Cina sebab memilki resor dengan lanskap tropisnya. Hainan juga dipersiapkan menjadi zona perdagangan bebas percontohan terbesar di negeri tirai bambu.
Baca: Diberi Insentif, Penjualan Mobil Listrik di Cina Tumbuh Pesat
Menurut Rencana Pengembangan Kendaraan Energi Baru Hainan. Hainan akan mempercepat promosi kendaraan energi ramah lingkungan, dan menetapkan target spesifik.
Pada tahun 2020, semua kendaraan dalam sektor layanan publik, termasuk kendaraan dan bus pemerintah, akan menggunakan energi ramah lingkungan.Mobil dan kendaraan sewa dan logistik juga akan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan. Sedangkan untuk mobil sanitasi, transportasi wisata dan angkutan penumpang perkotaan-pedesaan akan digantikan oleh kendaraan energi bersih pada tahun 2025.
Untuk menunjang program tersebut pemerintah setempat akan membangun sebanyak mungkin jaringan pengisian listrik dalam tiga hingga lima tahun ke depan. Itu untuk memenuhi kebutuhan kendaraan energi ramah lingkungan.
CHINA DAILY | WIRA UTAMA