TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejak diluncurkan di Indonesia tahun 1985 dan dihentikan produksinya tahun 1999, Toyota Starlet telah mengeluarkan banyak varian. Untuk memudahkan klasifikasinya, di kalangan pecinta mobil lawas Starlet dikenal memiliki dua model klasifikasi saja.
Starlet seri kotak untuk menggolongkan mobil yang diproduksi di bawah tahun 1990 dan Starlet seri kapsul untuk merujuk keluaran di atas tahun 1990 baik yang mengusung kapasitas mesin 1.000 maupun 1.300 cc.
Baca:
Merawat Toyota Starlet Berusia 17 Tahun Bisa Sebandel Avanza
Toyota Starlet Lawas Bisa Lebih Nyaman dari LCGC, Simak Tipsnya
Namun garis besarnya ada yang menggelongkan menjadi Starlet 60-Series (1978-1984), Starlet 70-Series (1985-1989), Starlet 80 Series (1990-1998), dan Starlet 90 Series (1996-1999).
Kepala Mekanik Bengkel Saman Speed Yogya Sugianto alias Kubil dengan Toyota Starlet 1989 miliknya. Tempo/Pribadi Wicaksono
“Yang paling dicari kolektor mobil lawas terutama seri orisinilan, untuk produksi di bawah tahun 1990 (seri kotak) saja harganya berkisar Rp 70 juta atau dua kali lipat dibanding harga normalnya sekitar Rp 25-35 juta,” ujar pegiat Indonesian Starlet Community (ISC) Yogyakarta Sugianto alias Kubil kepada Tempo Jumat 15 Maret 2019.
Terlebih jika Starlet yang orisinil itu merupakan seri GT Turbo yang merupakan varian tertinggi Starlet. Harganya bisa tembus hingga Rp 120 juta untuk seri kapsul setara harga mobil baru tipe LCGC paling tinggi. “Komponen Starlet GT semua sudah racing, selain mesin sudah injeksi dan turbo,” ujarnya.
Simak: Toyota Starlet Dimodif Lebih Gagah dari Reli Hingga Drag Race
Seri Starlet GT Turbo, baik yang model kotak maupun kapsul, merupakan mobil built up. Kubil menuturkan seri GT Turbo masih jadi pamor pengangkat nama Starlet yang sudah dihentikan produksinya untuk menunjukkan bahwa mobil lawas itu bukan mobil sembarangan.