TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pameran Indonesia Classic N Unique Bus 2019, kendaraan angkutan umum terdahulu kembali ditampilkan. Tujuannya untuk memberikan edukasi masyarakat dan melestarikan sejarah transportasi di Indonesia.
Salah satu dari sekian banyak yang unik adalah Morris Minor 100 tahun 1957. Pemiliknya, Salim, mengatakan bahwa mobil ini peninggalan bekas transportasi umum yang dahulu disebut oplet.
Baca: Legenda Transportasi Indonesia Dipamerkan di JIExpo Kemayoran
Keberadaan Morris Minor 100 saat ini, menurut dia sudah tidak banyak dan terbilang sangat langka di Indonesia. “Kalau di Indonesia bisa dihitung jari lah ya, saya baru nemuin dua mobil yang seperti ini,” ujarnya di Jakarta Rabu, 20 Maret 2019.
Karena kelangkaannya, mobil klasik ini memiliki harga yang tinggi, apalagi soal spare part masih mempertahankan sisi originalitas. “Kalau dijual ya pasti di atas Rp 500 juta ya, ini 100 persen ori,” tuturnya.
Baca: Miniatur di Pameran Busworld 2019 Dibanderol Rp 400 Ribu
Dapur pacunya berkapasitas 950 cc 4 silinder, soal perawatan yang terpenting, kata dia harus rutin mengganti oli, apalagi kalau mau ke luar kota harus kontrol dahulu. Ia memakai oli Repsol 20W-50.
Sejarah mobil klasik ini diawali pada tahun 1930 sebagai angkutan umum yang disebut oplet generasi pertama di Indonesia. Kemudian tahun 1950 beroperasi dengan trayek resmi.
Oplet ini mengabdi hampir 30 tahun, hingga pada 1979, trayek oplet dihapuskan, dan tahun 1981 digantikan dengan mikrolet maupun Koperasi Wahana Kalpika (KWK).