TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap profesional Indonesia, Rio Haryanto menjelaskan alasan tertarik bergabung dengan T2 Motorsports untuk kembali balapan di ajang Blancpain GT World Challenge Asia 2019 dan Asian Le Mans Series 2019/2020. Mantan pembalap Formula 1 ini akan mengendarai Ferrari 488 GT3.
Rio mengatakan bahwa salah satu alasannya tertarik bergabung karena T2 Motorsports memiliki rencana besar untuk tampil di ajang Le Mans 24 Hours 2020. Pembalap kelahiran Solo, Jawa Tengah, 26 tahun lalu itu menyebut balapan Le Mans 24 Hours sebagai salah satu balapan kasta tertinggi saat ini.
Baca: Rio Haryanto - David Tjiptobiantoro Incar Juara Blancpain GT Asia
"T2 mempunyai ambisi yang besar di mana 2020 punya target masuk Le Mans 24 Hours dan itu lah salah satu alasan kenapa saya sangat tertarik bergabung. Di Le Mans 24 Hours, ada banyak mantan pembalap F1 juga," ujar Rio di Kemang, Jakarta Selatan, 22 Maret 2019.
Tahun ini Rio kembali ke sirkuit untuk balapan penuh satu musim setelah hampir dua tahun absen. Rio sendiri mengakui hal itu, sampai akhirnya menerima pinangan T2 Motorsporst untuk kembali ke lintasan balap.
Rio Haryanto (kanan) dan David Tjiptobiantoro (kiri) akan berlaga di balap Blancpain GT World Challenge Asia 2019 dan Asian Le Mans 2019 bersama tim T2 Motorsports. 22 Maret 2019. TEMPO/Wawan Priyanto.
"Sejak Formula 1 2016, berita balap saya sangat minim. Ya, saya sempat mencari peluang di mana saya bisa kembali lagi balapan, tetapi ternyata saya butuh waktu lama sekitar hampir dua tahun. Baru pada akhir tahun lalu, saya bertemu T2 Motorsports," ujarnya.
Dalam ajang Blancpain, Rio akan berduet dengan pembalap Indonesia, David Tjiptobiantoro. Sementara dalam ajang Asian Le Mans Series, Rio dan David akan berkolaborasi dengan pembalap Italia, Christian Colombo.
Baca: Ini Spek Lengkap Mobil Ferrari 488 GT3 Rio Haryanto
David Tjiptobiantoro sebagai tandem Rio di T2 Motorsports juga menjelaskan soal target tim berlaga di ajang Le Mans 24 Hours. Menurut David, T2 bisa saja fokus langsung ke balap Le Mans Asia Series. Namun karena, T2 memilih untuk lebih dulu membangun chemistry di ajang Blancpain GT World Challenge Asia, termasuk memberikan kesempatan kepada Rio untuk beradaptasi dengan balapan ala GT3.
"Bukan hanya untuk Rio Haryanto dan mobil, tapi saya, Rio, dan tim. Kami berharap bisa membangun hubungan harmonis. Ada 6 race (Blancpain), jadi saya berharap mudah-mudahan 1-2 race itu kami sudah pakem," ujar David.
WIRA UTAMA