TEMPO.CO, Gothenburg - Produsen mobil asal Swedia, Volvo, akan lebih mengutamakan fitur keamanan dalam produknya. Salah satunya kamera sensor anti mengemudi dalam keadaan mabuk.
Kamera sensor tersebut rencananya akan dipasang oleh Volvo dalam produknya pada awal 2020. Nantinya sensor tersebut berfungsi untuk mencegah jika pengemudi dalam keadaan mabuk, keleahan, dan gangguan lainnya demi menghindari kecelakaan di jalan.
Baca: Volvo Luncurkan 2 Sasis Bus Anyar di Indonesia, Ini Kelebihannya
Rencana ditanamkannya fitur keselamatan baru itu dipaparkan dalam sebuah rapat di Gothenburg pada Rabu 19 Maret 2019. Fitur tersebut juga disebut sebagai bentuk komitmen Volvo untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan.
Namun, CEO Hakan Samuelsson mengatakan bahwa diperlukan 5 hingga 10 tahun lagi sebelum produksu massal dilakukan, karena mereka juga harus melihat ketertarikan pasar untuk menjual mobil dengan fitur tersebut.
Baca Juga:
“Teknologi keamanan aktif ini ada pada 2021, sensor pintar, pembatas kecepatan pintar, sensor gangguan cerdas, sensor keracunan pintar. Itu akan datang, ”katanya seperti yang dikutip dari Reuters, Sabtu 23 Maret 2019.
Kepala R&D Henrik Green menambahkan, kamera akan dipasang pada semua model Volvo yang dibangun pada platform SPA2 untuk mobil yang lebih besar, mulai dari SUV XC90 pada awal dekade berikutnya, sebelum ditambahkan ke mobil yang lebih kecil yang dibangun pada platform CMA.
Baca: Sedan Volvo S60 Versi 2019 Diperkenalkan, Simak Keunggulannya
Volvo mengatakan intervensi jika pengemudi ditemukan mabuk, lelah atau terganggu dengan memeriksa ponsel, fitur tersebut akan membatasi kecepatan mobil. Karena tiga hal tersebut menjadi faktor terbesar dalam kecelakaan.
Volvo mengatakan akan memperkenalkan Care Key pada mobil mulai 2021, yang memungkinkan pembeli menetapkan batas kecepatan, dan sedang berbicara dengan perusahaan asuransi untuk menawarkan persyaratan yang lebih baik bagi pengguna fitur keselamatan ini.