TEMPO.CO, Karawang - Sejak kehadirannya pada 2015, Honda belum juga merombak total produk L-SUV-nya, BR-V. Hal tersebut dikarenakan butuh enam tahun sejak kehadirannya untuk Honda bisa merombak total BR-V.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandi mengungkapkan kisaran usia produk (life cycle) Honda untuk bisa meluncurkan model terbaru dari yang sudah ada seperti Honda BR-V dibutuhkan waktu enam tahun.
Baca: Alasan Honda Sempat Puasa Ekspor Selama 5 Tahun
Untuk itu hingga saat ini Honda belum juga meluncurkan BR-V dengan rombakan total. "Kalau lokal itu kan memang agak panjang (life cycle) , sekitar 6 tahun tergantung sama unitnya dan lain sebagainya bisa berubah terus," ujar Jonfis kepada wartawan, di Karawang, 26 Maret 2019.
Artinya tersisa dua tahun untuk Honda bisa membuat BR-V dengan rombakan total. Jadi untuk saat ini lanjut Jonfis, Honda BR-V hanya bisa diberi sedikit polesan baru alias minor change.
Baca: Honda Rayakan Produksi Perdana Brio Terbaru untuk Pasar Ekspor
"Produk tidak bisa diubah banyak. Kalau mau berubah banyak itu full model change sekalian interiornya dan lain-lain. Sampai saat ini, ya kita akan bertahan dengan BR-V yang sekarang. Perubahannya ya sesuai dengan survei yang kita lakukan, bisa kita update," lanjutnya.
Selain itu, menurutnya tanpa ada ubahan total pun, HPM merasa Honda BR-V masih dapat diterima dengan baik karena ongkos produksinya masih tergolong murah, sehingga dampaknya pun dirasakan konsumen.
"BR-V, Mobilio, Brio ini kan kita beruntungnya karena bisa memberikan cost yang cukup murah lah apalagi servisnya karena banyak part yang sama. Sehingga konsumen untuk after sales service sangat diuntungkan sekali karena part-nya murah sekali," tutur Jonfis.
Simak: Test Drive Honda Brio: Jakarta-Bogor 30,1 Kilometer per Liter
"Dan tiga platform ini kalau digabungkan penjualannya masih banyak per-bulan. Jadi kita masih oke lah masih bisa berikan benefit," pungkasnya.