Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Pengemudi Grab Gratiskan Biaya Penumpang Setiap Jumat

Reporter

image-gnews
Darno, 43 tahun, mitra pengemudi Grab asal Palangkaraya rela mengurangi penghasilannya untuk bersedekah. Dok Grab
Darno, 43 tahun, mitra pengemudi Grab asal Palangkaraya rela mengurangi penghasilannya untuk bersedekah. Dok Grab
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mencari pahala bisa dilakukan dengan berbagai cara bahkan bisa dilakukan seorang tukang ojek. Darno, 43 tahun, mitra pengemudi Grab asal Palangkaraya rela mengurangi penghasilannya untuk bersedekah. Caranya, pria kelahiran 1976 menggratiskan biaya perjalanan bagi seluruh penumpang Grab yang menumpang dirinya setiap hari Jumat. Hal tersebut diakuinya sebagai ibadah, yang pahalanya diperuntukkan bagi orang tuanya.

Baca: Begini Teknologi Baru Grab Antisipasi Kecurangan Mitra

“Saya berjanji dan bersumpah kepada diri saya sendiri, mengenai hal ini. Saya berdoa agar niat baik dan ibadah saya ini dapat diberikan kepada orang tua, khususnya untuk ibu saya. Hal ini saya lakukan bukan untuk mengharapkan sesuatu, tetapi hanya ridho Tuhan Yang Maha Esa. Saya mendapatkan panggilan hati secara pribadi untuk membalas semua pengorbanan orang tua saya, terutama ibunda saya di Banyumas,” ujar Darno dalam keterangan tertulis.

Ia mengungkapkan pekerjaannya sebagai wujud bakti kepada orang tua. Sang ibunda tinggal sebatang kara di kampung halamannya. Meskipun jauh, Darno berharap pahala baiknya dapat memberi kebahagiaan bagi sang ibu. Ia pun menjelaskan bahwa hal ini juga merupakan salah satu caranya untuk berbuat baik dan berkontribusi kepada sesama walaupun dalam jumlah kecil.

Darno saat ini tinggal di Palangkaraya. Ia merantau dari Banyumas ke Sampit, Kalimantan Tengah pada Februari 2007, sebelum pindah ke Palangkaraya satu tahun kemudian. Darno dulunya memiliki dua pekerjaan sebagai tukang bangunan di pagi hari, dan menjadi penjaga toko bangunan di malam hari, sebelum akhirnya memutuskan bergabung menjadi mitra pengemudi GrabBike.

Simak: Penggunaan GPS Ponsel Tidak Akan Ditilang, Asalkan...

Niat baik Darno pun ternyata mendapatkan reaksi yang beragam dari para penumpangnya. Sebagian besar penumpang mempertanyakan alasan Darno. “Bapak aneh, tujuan nge-Grab tapi malah gak mau dibayar,” ujar salah satu penumpang seperti yang dikisahkan Darno. Ia hanya tersenyum dan menjawab, “Dibayarnya nanti saja di akhirat.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu respon yang paling berkesan bagi Darno adalah saat ia mengantarkan seorang pegawai menuju kantornya. Ketika sampai di tempat tujuan, sang penumpang sempat kaget dan agak memaksa untuk membayar. Hingga akhirnya sang penumpang mencium tangan Darno dan menitikkan air mata karena tersentuh dengan jawaban Darno: “Saya tidak akan rugi, Bu. Tuhan yang akan bayar dan bayarnya nanti saja di akhirat.” Setelah itu, Darno pun mendapatkan pesan teks, “Terima kasih banyak, Mas. Semoga panjang umur.”

Darno bergabung sebagai mitra pengemudi GrabBike di Palangkaraya sejak bulan Juli 2018 lalu. Pria ini mengaku bahwa bergabung dengan Grab awalnya karena keisengan semata. Sejak mendengar cerita dari temannya yang telah lebih dulu menjadi mitra pengemudi Grab di Jakarta, niat Darno pun semakin mantap untuk bergabung menjadi mitra pengemudi Grab. Proses administrasi menjadi sebuah tantangan tersendiri baginya yang masih kurang akrab dengan teknologi.

Baca: Begini Cara Grab Menjamin Keamanan Para Penumpangnya

Kini, Darno bekerja sebagai tukang bangunan sejak pagi hari dan mulai ngojek pada pukul lima sore. Selain itu, Darno mendapatkan banyak pengalaman baru dan senang bertemu pelanggan dengan watak yang beragam. “Saya banyak belajar memahami karakter orang ketika nge-Grab. Ada yang ramah memberikan senyuman, baik hati, walau ada juga yang kurang menyenangkan. Bagi saya, semua ini menjadi pengalaman yang seru dan menyenangkan,” ujar Darno.

Darno sangat bersyukur pula karena penghasilannya meningkat sehingga akhirnya ia dapat mengunjungi sang ibunda selama satu minggu untuk melepas rindu. “Berkat penghasilan dari Grab dan profesi saya sebagai tukang bangunan, saya dapat mengunjungi ibu saya di Banyumas kemarin selama seminggu. Alhamdulillah, ibu saya masih sehat,” ujar Darno.

Baca: Grab Bangun Lounge Pertama di Indonesia, Simak Fasilitasnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

8 hari lalu

Pedagang seragam sekolah menunggu calon pembeli di Pasar Jatinegara, Jakarta, Minggu, 5 Juli 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.


Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

15 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?


Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 8 April 2024. Jokowi menilai pelaksanaan mudik di Stasiun Pasar Senen berlangsung rapi dan baik, tak ada penumpang yang berdesak-desakan sehingga arus mudik Lebaran 2024 di Stasiun Pasar Senen sudah terkelola dengan baik. Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden
Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.


Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

18 hari lalu

Pengemudi ojek daring tengah menunggu penumpang di dekat Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa 19 Maret 2024 Kementerian Ketenagakerjaan telah menyatakan bahwa pengemudi ojek daring dan kurir logistik berhak mendapatkan tunjangan hari raya atau THR keagamaan. TEMPO/Tony Hartawan
Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran


Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

20 hari lalu

Pengemudi ojek online atau Ojol tengah menunggu penumpang di dekat Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa 19 Maret 2024 Kementerian Ketenagakerjaan telah menyatakan bahwa pengemudi ojek daring dan kurir logistik berhak mendapatkan tunjangan hari raya atau THR keagamaan. TEMPO/Tony Hartawan
Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.


Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Ilustrasi kurir Gojek. Antara
Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

Gojek memperkenalkan sejumlah fitur untuk memastikan keamanan dan keselamatan penggunaan selama mudik Lebaran.


THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

24 hari lalu

Pengemudi ojek daring tengah menunggu penumpang di dekat Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa 19 Maret 2024 Kementerian Ketenagakerjaan telah menyatakan bahwa pengemudi ojek daring dan kurir logistik berhak mendapatkan tunjangan hari raya atau THR keagamaan. TEMPO/Tony Hartawan
THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?


SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

24 hari lalu

Pengemudi Ojek Online saat membawa penumpang melintas di kawasan Harmoni, Jakarta, Selasa, 7 April 2020. Dalam aturan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah disetujui oleh Menteri kesehatan di DKI Jakarta, layanan Ojek Online (Ojol) dilarang mengangkut penumpang dan hanya diperbolehkan mengantar barang dan makanan. TEMPO/M Taufan Rengganis
SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.


Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

25 hari lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.


Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

25 hari lalu

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

Dari laporan korban dugaan pemerasan oleh sopir taksi online itu, polisi bekerja sama dengan Grab untuk menangkap tersangka MI, 30 tahun.