TEMPO.CO, Jakarta - PT Sokonindo Automobile selaku agen pemegang merek mobil asal Cina, Dongfeng Sokon (DFSK) di Indonesia, merupakan produsen mobil termuda saat ini yang bersaing di pasar roda empat Indonesia. Meski demikian, DFSK mengaku sudah siap dan mempunyai startegi untuk bersaing di Indonesia.
Seperti yang dikatakan Managing Director of Sales Centre of PT Sokonindo Automobile, Franz Wang, melalui keterangan resmi yang diterima Tempo, Senin 15 April 2019. Menurutnya DFSK masih punya peluang untuk dapat menarik hari konsumen Indonesia.
Karena, jika dilihat pasar mobil Indonesia sangat besar, namun ratio kepemilikannya masih rendah. Di situlah peluang yang dilihat DFSK. Peluang tersebut akan dimaksimalkan dengan meluncurkan produk-produk yang berkualitas.
Baca: Incar Honda HR-V, DFSK Glory 560 Dijual Mulai Rp 210 Juta
"Pasar di Indonesia ini sangat besar dan ratio kepemilikan kendaraan masih rendah. Bisa lihat dari 260 juta penduduk di Indonesia, pasar otomotif baru bisa menyerap 1 juta unit per tahun. Sehingga kami melihat ini sebagai sebuah peluang dan kami akan memaksimalkannya dengan menawarkan kendaraan-kendaraan yang berkualitas, handal, dan bisa dipercaya oleh masyarakat Indonesia,” ujar Franz Wang.
Pada ini, DFSK sudah memulai strateginya dengan menghadirkan DFSK Glory 560 sebagai kendaraan terbaru yang ditawarkan kepada konsumen di Indonesia. Sport utility vehicle (SUV) dengan desain elegan dan sporty, serta bertenaga karena dibekali mesin turbocharger yang diklaim tidak boros bensin alias efisien.
Glory 560 diharapkan cocok dan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas gemar berpergian dengan keluarga tanpa dengan tetap tampil gaya.Tidak menutup kemungkinan juga di masa mendatang, Glory 560 bisa menjadi tulang punggung penjualan DFSK di Indonesia.
"Kami melihat DFSK Glory 560 memiliki peluang besar diterima konsumen Indonesia karena sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Apalagi didukung dengan desain yang modern, canggih, hingga performa yang bisa diandalkan untuk menunjang berbagai kebutuhan sehari-hari sangat cocok dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat Indonesia. Sehingga kami meyakini DFSK Glory 560 bisa melengkapi lini produk kami yang sudah diisi oleh DFSK Glory 580,” tutur Franz Wang.
Baca: 6 Bulan Meluncur, DFSK Glory 580 Terjual 500 Unit Lebih
Selain untuk pasar domestik DFSK juga sudah ancang-ancang untuk menjual kendaraannya ke pasar Asia. Mereka optimis dengan niatan ekspor tersebut, dengan pabrik yang mereka miliki di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten, dengan kapasitas produksi maksimal 50 ribu unit per tahun. Fasilitas ini sedari awal memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan produksi di dalam negeri, dan menjadi basis produksi untuk pasar Asia.
Di awal tahun DFSK juga sudah memulai menjajaki beberapa negara di Asia sebagai pasar ekspor, mulai dari Bangladesh, Thailand, dan Sri Lanka. Pabrik dari Indonesia sudah mulai memasok DFSK Glory 580 untuk keperluan homologasi ditiap-tiap negera dan berbagai kebutuhan untuk proses awal pemasaran kendaraan.
"Skema ekspor untuk kawasan Asia sudah masuk ke dalam rencana kami, khususnya untuk negara-negara di Asia Tenggara. Ekspor ini akan menjadi peluang untuk kami bisa meningkatkan penjualan dan mencapai target yang ada. Selain itu, ekspor ini bisa menjadi bukti yang konkret bahwa kendaraan-kendaraan kami berkualitas tinggi dan bisa diterima juga di negara-negara lain. Indonesia patut berbangga karena kendaraan hasil anak-anak bangsanya bisa diterima di pasar global," tutup Franz Wang.
Baca: DFSK Mulai Layani Penjualan Fleet Glory 580 dan SuperCab
Selain dari segi produk, strategi DFSK juga mencakup perluasan jaringan diler ke seluruh Indonesia. Hingga saat ini, DFSK sudah memiliki 50 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk tahun ini DFSK menargetkan di akhir 2019 akan menambah 40 dealer.
“DFSK memiliki visi All for Customer, di mana semua pelayanan kami berorientasi untuk konsumen di Indonesia. Sehingga kami melihat pengembangan dealer merupakan salah satu kunci penting bisnis kami bisa berjalan baik di tanah air. Melalui penambahan dealer, kami ingin memastikan konsumen bisa mendapatkan pelayanan berkelas dan berstandar tinggi sehingga konsumen tetap mendapatkan kepastian kendaraan yang digunakan selalu dalam kondisi terbaik,” beber Franz Wang.
Keyakinan DFSK untuk dapat bersaing di pasar otomotif Indonesia pun juga ditunjukan dengan target di 2019 yang mencapai 12.000 unit. Franz Wang menganggap target ini cukup realistis dan ditunjang dengan pertumbuhan penjualan otomotif per tahunnya yang berada di kisaran lima persen.