TEMPO.CO, Jakarta - Setelah meluncurkan produk sport utility vehicle (SUV) pertamanya Glory 580, Pabrikan mobil asal Cina, DFSK kembali menggebrak pasar mobil Indonesia dengan meluncurkan SUV keduanya pada 26 Maret 2019, DFSK Glory 560.
Salah satu yang membuat mobil ini wah adalah banderol harganya yang murah. Mobil dipasarkan mulai dari Rp 189 juta hingga yang termahal Rp 239 juta. Lantas apa yang membuat PT Sokonindo Automobile selaku agen pemegang merek DFSK di Indonesia membandrol Glory 560 murah?
Menanggapi hal tersebut Managing Director PT Sokonindo Automobile of Sales Centre, Franz Wang menyebut, pada dasarnya harga yang dipatok pada Glory 560 merupakan hasil studi pasar yang dilakukan DFSK.
Baca: Adu Fitur DFSK Glory 560 Lawan Wuling Almaz dan Toyota Rush
"Jadi kami pilih produk ini harus sesuai dengan pasar dan kami paham apa yang pasar paling inginkan adalah harga yang cocok untuk produk yang terbaik," ujarnya kepada wartawan, di JIExpo Kemayoran, Sabtu, 27 April 2019.
Selain itu, banderol murah Glory 560 itu juga dikarenakan mobil dirakit secara lokal di pabrik Cikande, Banten, yang punya total investasi mencapai USD 100 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun dan berkapasitas produksi sebesar 50.000 unit per tahun.
Baca: IIMS 2019: DFSK Glory 560 Dipasarkan Mulai Rp 189 Juta
Sehingga lebih mudah bagi DFSK untuk memastikan produk yang dibuatnya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen di pasar Indonesia, termasuk dari segi harga.
"Well karena DFSK sudah berinvestasi mendirikan pabrik di Indonesia, jadi kami buat smeua keputusannya berdasarkan studi pasar kami," tutur Franz.
DFSK Glory 560 ditawarkan dalam 5 varian dengan harga termurah Rp 189 juta dan termahal Rp 239 juta. Model ini memiliki pilihan mesin 15L turbo dan 1.8L non turbo.