Kesimpulan
Tempo menilai Honda belum maksimal melakukan penyegaran pada interior. Hal ini terlihat dari belum adanya USB Port untuk mengisi ulang baterai gadget pada kursi baris kedua dan ketiga. Di depan, hanya ada satu USB Port di layar display dan socket lighter pada konsol tengah.
Fitur ini mungkin terkesan sederhana tetapi menjadi sangat penting bagi keluarga di Indonesia yang salah satu rutinitasnya adalah bepergian bersama seluruh anggota keluarga. Tentunya mereka juga aktif memainkan gadget selama perjalanan.
USB Port untuk charger ini seolah menjadi fitur wajib bagi kompetitor seperti Toyota Rush, Daihatsu Terios, dan pendatang baru DFSK Glory 560.
Di sisi eksterior, Honda BR-V sudah berusaha untuk membuat tampilannya lebih baik. Namun demikian, jika ingin bersaing dengan Toyota Rush dan Daihatsu Terios dalam menggaet pasar, Honda harus segera menyiapkan desain baru pada model ini. Sebab, usia Honda BR-V saat ini sudah menginjak 4 tahun dengan desain yang masih sama seperti pertama kali meluncur pada 2016.
Kehadiran All New Honda BR-V mungkin bisa kembali menaikkan performa penjualan model ini, sama seperti saat awal-awal penjualan pada 2016 yang pernah mencapai 10 ribu unit sebulan.