TEMPO.CO, Yogyakarta - Holden menjadi salah satu mobil lawas favorit. Namun yang jadi persoalan, seringkali Holden yang sebenarnya memiliki karakter mobil tangguh itu terbaikan sisi perawatannya yang vital.
"Nyawa Holden itu sebenarnya hanya di sektor pengapiannya, ini kerap diabaikan sehingga mobil itu rentan bermasalah," ujar pemilik bengkel spesialis Holden, Omah Ijo Auto Work Yogya Denny Ardiyan alias Abenk kepada Tempo Rabu 8 Mei 2019.
Baca: Chevrolet Jambrong Ini Ditawar Setengah Miliar Tapi Tak Dilepas
Sektor pengapian yang dimaksud Abenk antara lain busi, platina (jika belum diganti CDI), juga aki. Peran aki di Holden ini memegang posisi paling vital dibanding busi dan platinanya.
"Akinya dia gede, tapi untuk busi dan platinanya perlakuannya 'ya cukup bersihin aja beres', itu letak masalahnya, orang terlanjur anggap Holden wanteg (kuat) lalu mengabaikan ," ujar pria yang sempat mengkoleksi 12 unit Holden
aneka seri itu.
Abenk sering mengingatkan rekannya di komunitas Holdendiningrat, jika mobil tak dipakai sebaiknya aki dilepas. Sebab jika mobil posisi diam namun aki masih menempel, maka akan terus menyedot di area pengapiannya. Begitu mobil mau dihidupkan baru aki dipasang kembali.
Menurut Abenk, Holden sebenarnya mobil paling simpel perawatannya. Misalnya saat menempuh rute Yogya-Magelang dan kehabisan air radiator, sesaat memang mesin akan mati. Tapi cukup didiamkan lima-sepuluh menitan saja, ketika coba dihidupkan mesin kembali normal. "Nggak ada ceritanya Holden ngolet-ngoletan (kadang hidup mati kadang mati)," ujarnya.
Baca: Mobil Holden Monaro Banyak yang Palsu, Begini Cara Mengeceknya
Bahkan, ujar Abenk, yang paling buruk pun, Holden diberi oli bekas saat waktunya ganti oli pun tak masalah. Secara bahan bakar menurut Abenk Holden juga tak boros. Ia menyamakan konsumsi bahan bakar Holden hampir setara Toyota Kijang Innova.
"Silahkan anggap Holden mobil kuat, tapi jangan sampai mengabaikan perawatan dasarnya terutama pengapian," ujarnya.
Selanjutnya: Servis rutin jangan dilupakan bisa-bisa...