Ada pengantin yang ijab kabul di atas pikap Chevrolet C10 1951, ada yang di dalam Dodge Bus rilisan tahun 1972, bahkan ada pula yang ijab kabul di atas pesawat Cessna yang ikut terparkir di area garasi itu.
Ryan mengatakan pernikahan ini sekaligus mengusung semangat rekonsiliasi untuk membawa pesan persatuan bagi Indonesia yang disebut terpecah masyarakatnya selama pemilu serentak 17 April 2019 lalu.
Pasangan pengantin nikah massal bersiap ijab kabul di mobil dan pesawat Cessna koleksi showroom workshop Java Videotron yang dikelola anggota komunitas Hotrodiningrat Yogya Minggu (12/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Sebelum ijab kabul, para pengantin masih di atas mobil mobil antik itu dikirab ke lokasi garasi oleh cucuk lampah para prajurit bergada atau keraton.
Tarian edan-edanan sebagai tradisi tolak bala atau sial juga mengiringi mobil antik pembawa pengantin masuk area yang dipadati ratusan warga desa yang menyaksikan prosesi itu. Kumandang shalawatan mewarnai prosesi sakral itu.
Baca: Cerita Bos Bengkel Kustom Holden: Untung Sedikit Bisa Masuk Bui
Ryan pun mengatakan pernikahan di bulan ramadhan yang merupakan bulan penuh berkah sedianya hal yang lumrah. Meskipun sebagian masyarakat ada yang beranggapan hal itu tak diperbolehkan. "Justru banyak sekali keberkahan yang terkandung di dalamnya," ujarnya.
Ijab kabul pernikahan lima pasang pengantin itu maharnya berupa seperangkat alat sholat dan kaca cermin dibayar tunai. Kaca cermin ini mengandung makna sebagai anak bangsa hendaknya selalu berkaca dan memperbaiki diri serta meningkatkan ibadah ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan).