Ekspor Mobil
Selain pasar domestik, Nangoi juga melaporkan bahwa pasar ekspor otomotif dari Indonesia mengalami peningkatan sekitar 20 persen pada empat bulan pertama tahun ini dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor ini sesuai harapan pemerintah yang meminta industri otomotif untuk mengoptimalkan peluang di pasar luar negeri. "Kalau melihat tren perekonomian global dan permintaan pasar, Gaikindo yakin target peningkatan ekspor tahun sebesar 20-25 persen bisa dicapai," katanya.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mencatat eskpor kendaraan utuh (Complete Build-Up/CBU) sebesar 46.130 unit sepanjang Januari - Maret 2019. Angka ini tumbuh sebesar 2 persen dibanding pencapaian di periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 45.350 unit.
Baca juga: Pemerintah Berharap Ekspor Mobil ke Australia Segera Terealisasi
Performa positif kali ini didukung model Sport Utility Vehicle (SUV) Toyota Fortuner buatan Pabrik Karawang 1 TMMIN yang menempatkan posisi sebagai kontributor terbesar.
Kendaraan yang menjadi favorit di kawasan GCC, Amerika Selatan, dan ASEAN ini tercatat menyumbangkan total 11.165 unit atau 24 persen dari total ekspor CBU kendaraan bermerek Toyota. Selain itu, model SUV kecil Toyota Rush sejumlah 8.800 unit atau sebesar 19 persen dan model hatchbatck Agya dengan volume 8.600 unit atau sekitar 18 persen turut mendulang pertumbuhan ekspor.
Model-model CBU bermerek Toyota lain seperti Toyota Vios (5.500 unit), Toyota Avanza (5.780 unit), Toyota Town Ace/Lite Ace (3.715 unit), serta Toyota Kijang Innova, Toyota Sienta, dan Toyota Yaris dengan total (2.570 unit) juga memberikan andil performa kuartal pertama.
“Di tahun 2019, Toyota menargetkan pertumbuhan ekspor di atas 5 persen meski situasi makro ekonomi dunia masih stagnan. Saat ini kami fokus untuk mencari pasar-pasar ekspor non tradisional baru untuk mencapai target tersebut,” ujar Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN beberapa waktu lalu.
Baca: Pemerintah Janji Mempermudah Proses Ekspor Mobil Buatan Lokal
Menurut Bob, Sejak 5 tahun terakhir Toyota Fortuner konsisten menjadi model SUV penyumbang terbesar bagi prestasi ekspor Toyota Indonesia.
Selain mengapalkan kendaraan utuh bermerek Toyota, TMMIN turut pula mengirimkan kendaraan setengah jadi/Complete Knock-Down (CKD), mesin utuh, serta komponen kendaraan. Hingga Maret 2019, TMMIN berhasil mengekspor CKD sebanyak 9.900 unit, mesin utuh bensin sebanyak 25.750 unit, mesin utuh etanol sejumlah 2.360 unit, serta komponen kendaraan sebanyak 26 juta unit.
PT Honda Prospect Motor (HPM) juga mulai melakukan ekspor Honda Brio rakitan pabrik Honda di Karawang. Honda Brio dikirim untuk pasar mobil di Vietnam dan Filipina.
"Hal ini tentunya merupakan sebuah capaian yang membanggakan bagi industri otomotif nasional maupun lita semua, karena produk Indonesia bisa diterima dengan baik di negara tujuan," ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dalam sambutannya, di acara seremoni produksi perdana All New Honda Brio untuk pasar ekspor, di Karawang, Jawa Barat, Selasa 26 Maret 2019.
President Director PT HPM Takehiro Watanabe, menambahkan bahwa hari ini merupakan hari istimewa bagi HPM karena pelepasan produksi pertama Honda Brio untuk diekspor sekaligus merayakan HUT HPM ke-20.
Watanabe mengatakan Indonesia punya potensi dan ekspetasi besar bagi pasar global, untuk itu Honda membuat produk seperti Honda Brio yang saat ini mulai punya daya tarik dan dilirik oleh pasar luar negeri.
"Indonesia memiliki potensi dan ekspektasi besar bagi pasar global. Sehingga lahir lah Brio, Mobilio, dan BR-V. Berbicara tentang Brio, kami banyak sekali menerima permintaan mobil ini dari konsumen di Vietnam dan Filipina. Kami membuat Brio setir kiri untuk mereka yang sebentar lagi akan kita kirim (secara utuh atau CBU)," ujarnya.