TEMPO.CO, Yogyakarta - Operator aplikasi Go-Jek meluncurkan unit ambulans untuk membantu komunitas unit reaksi cepat (URC) di Kota Yogya untuk membantu menangani korban kecelakaan lalu lintas baik yang luka ringan dan luka sedang di tempat kejadian.
Ambulans Go-Jek ini dilengkapi dengan alat penunjang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan didukung tenaga medis yang siap melayani 24 jam sebagai upaya untuk memaksimalkan pertolongan pertama saat keadaan darurat di jalan raya.
"Unit ambulans Go-Jek ini dioperasikan oleh tim medis dan pengemudi ambulans tersertifikasi sehingga siap memberikan pengobatan dan mengantarkan korban ke rumah sakit saat terjadi kecelakaan lalu lintas atau kondisi darurat lainnya," ujar Vice President Central Region Go-Jek Delly Nugraha di sela peluncuran di Balaikota Yogyakarta Jumat sore 24 Mei 2019.
Delly mengatakan layanan ini tidak hanya aktif saat keadaan darurat. Ambulans Go-Jek juga senantiasa mengunjungi basecamp-basecamp mitra driver di Yogyakarta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan agar para mitra driver bisa optimal dalam mencari nafkah untuk keluarganya.
Baca juga: Larangan GPS Saat Mengemudi Diprotes Driver, Begini Sikap Go-Jek
Selain di Yogyakarta, Delly mengatakan, inisiatif serupa juga telah terlebih dahulu diluncurkan di Kota Bandung dan Surabaya dan secara bertahap akan dilakukan di kota-kota lainnya di Indonesia. “Inisiatif ini merupakan wujud nyata dari komitmen Go-Jek memberikan layanan transportasi yang aman dan nyaman. Ke depan kami akan melanjutkan program serupa, sehingga mitra driver dapat bekerja dengan tenang sekaligus terus menjadikan layanan Go-Jek sebagai pilihan utama masyarakat,” tutup Delly.
Menurut Delly, Go-Jek berkomitmen untuk memberikan dampak sosial seluas-luasnya bagi masyarakat melalui pemberdayaan sektor ekonomi informal. Jutaan mitra pengemudi Go-Jek merupakan perpanjangan tangan Go-Jek dalam memberikan dampak positif termasuk untuk meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas.
Delly menuturkan layanan ambulans itu diluncurkan Go-Jek merujuk tingginya data kecelakaan yang dirilis kepolisian RI. Berdasar data Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas Polri) terakhir, bahwa jumlah korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia cukup tinggi dibandingkan negara-negara tetangga, atau sekitar 28-30 ribu per tahun.
"Kondisi itu patut menjadi perhatian kami sebagai penyedia layanan ride-hailing di Indonesia," ujarnya.
Untuk merespon kondisi itu, Go-Jek lantas menggandeng berbagai institusi dan semakin memberdayakan mitra pengemudi melalui pelatihan P3K yang bermanfaat. Bukan hanya untuk keseharian mereka, namun juga masyarakat pada umumnya.
“Melalui kerjasama dengan Palang Merah Indonesia, kami merangkul mitra driver Yogyakarta khususnya yang tergabung dalam komunitas URC, yang selama ini telah berinisiatif menolong pengguna jalan yang membutuhkan," ujarnya.
Baca juga: Perjuangan Wanita Tulang Punggung Keluarga Jadi Driver Gojek
"Kami juga berkomitmen untuk semakin memberdayakan mereka melalui pelatihan P3K yang diberikan oleh pihak-pihak yang berkompetensi," Delly menambahkan.
Misalnya pelatihan P3K Go-Jek di Yogyakarta diadakan melalui wadah Bengkel Belajar Mitra (BBM) yang bertujuan untuk menaikkelaskan mitra driver. Artinya, mitra driver yang sudah tergabung dalam komunitas URC, diberikan pelatihan bersertifikat yang diselenggarakan oleh PMI.
Pelatihan serupa, diadakan pula oleh Palang Merah Indonesia dan ACT (Aksi Cepat Tanggap) di beberapa kota lainnya.
Ketua Paguyuban Go-Jek Yogyakarta (Pagodja), Handrianto, yang juga bagian dari komunitas URC di Yogyakarta, menyambut baik kesempatan yang diberikan bagi mitra driver untuk mengikuti pelatihan P3K.
“Sebagai mitra driver yang menghabiskan sebagian besar waktu di jalan raya setiap harinya, pelatihan ini tentunya sangat penting diikuti," ujarnya.
Sehingga, ujar dia, ke depannya semakin banyak driver yang teredukasi dan mampu menolong sesama pengguna jalan bila terjadi kecelakaan atau kondisi darurat lainnya.
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengapresiasi upaya Go-Jek memberikan layanan dan fasilitas optimal bagi masyarakat Yogyakarta bidang sosial itu. “Menjelang musim mudik lebaran seperti saat ini, lalu lintas di Yogyakarta diperkirakan akan turut mengalami peningkatan," ujarnya.
Heroe menghimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan di jalan raya, selalu siaga.
"Kami berharap fasilitas ambulans dari Go-Jek juga dapat mendukung upaya pemerintah kota menekan risiko kecelakaan lalu lintas di jalan raya melalui pelatihan yang komprehensif dan tepat guna bagi mitra driver,'" ujarnya.