Selain Yogyakarta, terminal percontohan lainnya yang juga bakal dibenahi total antara lain di Pekanbaru, Batam, Semarang, Medan dan Bandung.
Dalam revitalisasi terminal Budi mengatakan bukan hanya fisik yang dipoles tapi juga reformasi sumber daya manusia yang mengelola. Termasuk melibatkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) untuk melatih SDM makin profesional.
"Jadi bukan hanya dari terminal dan busnya, tapi juga SDM, kami tempatkan orang-orang terbaik untuk mengelola profesional," ujarnya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menuturkan pemerintah akan memperbaiki sekitar 40 terminal priorotas pada tahun 2020 mendatang, termasuk Terminal Giwangan Yogya.
Anggaran yang disiapkan per terminal sekitar Rp 40 hingga 50 Milyar. "Kami punya 128 terminal, tahun 2020 akan perbaiki 40 terminal dulu, dengan anggaran yang sudah disiapkan sekitar Rp 2 triliun, masing-masing terminal sekitar Rp 40 hingga 50 Milyar, agar bisa seperti bandara kualitasnya," ujarnya.
Budi mengatakan program revitalisasi ini merupakan kelanjutan kementerian untuk memperbaiki ekosistem transportasi masal. Yang sasaran utama fasilitas terminal dan halte .
Terminal Induk Giwangan sendiri memiliki luas hampir 6 hektar. Selain terminal penumpang, di area Terminal Giwangan juga terdapat Kantor Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Taman Lalu Lintas, penginapan dan stasiun pengisian bahan bakar umum.