TEMPO.CO, Hainan, Cina - Cina sedang mengerjakan rencana pengembangan industri kendaraan energi baru, termasuk di dalamnya adalah mobil listrik (NEV) (2021-2035).
"Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi memimpin penyusunan rencana 15 tahun dalam upaya untuk mengklarifikasi jalur pengembangan negara untuk industri tersebut," kata Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi Cina, Xin Guobin, di Provinsi Hainan, seperti dilaporkan China Daily, Rabu, 4 Juli 2019.
Langkah tersebut rencananya akan mendukung berbagai teknologi, memberikan mekanisme pasar yang lebih baik untuk mendorong inovasi, dan mengoptimalkan tata letak industri dan meningkatkan infrastruktur.
Baca juga: Mobil Listrik Digencarkan, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
Xin menambahkan bahwa kebijakan dual-kredit untuk 2021-2023 akan diterbitkan untuk meminta opini publik dalam waktu dekat.
Skema kredit ganda, yang dirancang untuk mendukung industri NEV, memberi penghargaan atau menghukum para pembuat mobil dengan kredit positif atau negatif pada konsumsi bahan bakar model mobil mereka.
Pembuat kendaraan tradisional mungkin perlu membeli beberapa kredit dari produsen NEV atau meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengembangkan bisnis NEV mereka sendiri untuk menghindari hukuman.
Baca juga: Pabrik Baterai Mobil Listrik Segera Dibangun di Morowali
Cina melihat penjualan NEV yang booming meskipun pasar mobil yang lesu.
"Produksi dan penjualan NEV Cina mencapai 480.000 unit dan 464.000 unit pada periode Januari-Mei, naik 46 persen dan 41,5 persen (Year on Year)," menurut Xin.
Cina memiliki 340 juta kendaraan bermotor pada akhir Juni tahun ini, sementara jumlah NEV telah mencapai 3,44 juta, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Keamanan Publik Cina, Rabu, 4 Juli 2019.