TEMPO.CO, New Delhi - Pemerintah India mewajibkan kendaraan harus lolos aturan emisi BS-VI yang setara dengan Euro4. Sehingga produsen harus mulai membenahi mesinnya agar lolos aturan tersebut. Salah satunya, Royal Enfield merevisi sistem injeksi bahan bakar, ECU, catalytic converter loop tertutup dan sensor O2. Sejumlah spyshoot mengungkap penggunaan sensor O2 dan catalytic converter dari Royal Enfield Classic 2020.
Baca Juga: Royal Enfield Himalayan Ini Bengis, Mesin Pakai Turbo
Pada bagian mesin juga mengalami perubahan bentuk casing, sementara kick-starter telah dilepas. Bagian belakang sepeda motor menggunakan top-box besar tapi itu kemungkinan besar hanya dipakai membawa peralatan pengujian bukan sebagai aksesori saat dipasarkan. Perubahan pada sistem injeksi dan mesin diharapkan juga bisa mendongrak performa. Saat ini, Royal Enfield Classic menggunakan mesin 346 cc dan motor 499 cc.
Tak hanya mesin dan sistem injeksi, Royal Enield juga akan memperbaharui konsol instrumen baru dari jajaran Classic Next-gen, mengungkapkan tata letak semi-digital untuk menampilkan informasi terkait perjalanan. Tuas rem juga mengalami perbaikan dan switchgear baru untuk mematikan mesin.
Baca Juga: Royal Enfield Siapkan Motor 250cc Ancam Produsen Jepang
Mesin baru model Classic ini dibuat dengan arsitektur J baru mengikuti generasi Thunderbird dan Bullet. Spesifikasi lainnya masih tetap sama, yaitu suspensi teleskopik di depan dan model stereo di belakang. Pengereman mengandalkan dua rem cakram yang dilengkapi ABS dual-channel.
GAADI WAADI