TEMPO.CO, Kairo - Produsen mobil raksasa Cina, Dongfeng Motor Corporation (DFM), mengadakan diskusi dengan menteri perdagangan dan industri Mesir mengenai pembuatan mobil listrik di Mesir. Hal tersebut disampaikan kementerian Mesir dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, 10 Juli 2019, seperti dilaporkan situs berita China Daily.
"Dengan produksi mobil listrik di Mesir, pemerintah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan kemudian mengekspor ke pasar Arab, Afrika, dan Eropa," kata Menteri Perdagangan dan Industri Mesir Amr Nassar.
Kementerian mengatakan bahwa Dongfeng sungguh-sungguh mempelajari pembuatan mobil listrik di Mesir, menambahkan bahwa pemerintah memberikan insentif investasi di bidang ini mengingat kecenderungan global untuk menggunakan mobil listrik.
Baca juga: Dongfeng Siap Produksi 20 Mobil Listrik pada Tahun 2022
"Perusahaan Cina dapat menandatangani kontrak kemitraan dengan jalur produksi milik Mesir untuk kerja sama dalam pembuatan dan perakitan mobil listrik," tambahnya.
Sementara itu, Li Zhengrong, wakil presiden Dongfeng Automobile Co Ltd, anak perusahaan Dongfeng, menyatakan keinginan perusahaannya untuk memasuki pasar Mesir sebagai pasar utama di Timur Tengah dan portal utama untuk Afrika.
Baca juga: Mobil Swakemudi Dongfeng Diproduksi Massal Mulai 2020
Dia menambahkan bahwa Dongfeng memiliki keahlian panjang dalam pembuatan mobil listrik, kendaraan penumpang dan bus. Momentum ini sekaligus dimanfaatkan pembuat mobil asal Cina itu untuk mengekspor sejumlah mobil listrik ke Mesir. Tujuannya untuk menguji mereka di bawah iklim Mesir.
Di Indonesia, Dongfeng dikenal sebagai produsen mobil DFSK Glory 560 dan Glory 580 serta pikap Supar Cab. Di berbagai kesempatan, petinggi PT Sokonindo Automobile, agen pemegang merek DFSK di Indonesia, mengutarakan bahwa tidak tertutup kemungkinan akan memboyong mobil listriknya ke Indonesia pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2019 atau GIIAS 2019 pada 18 Juli 2019.