TEMPO.CO, Jakarta - VP dan Chief Planning Officer Aston Martin Lagonda, Nikki Rimmington menjelaskan bahwa perusahaannya tengah berencana memproduksi mobil otonom atau mobil yang bisa menyetir sendiri.
Nikki mengatakan bahwa mobil otonom sangat cocok untuk kehidupan masyarakat, khususya di wilayah perkotaan di masa mendatang. Menurutnya dampak dari peningkatan urbanisasi, populasi penduduk, kaum milenial, dan meningkatnya daya beli wanita akan secara dramatis mengubah basis pelanggan Aston Martin dan Lagonda di masa depan.
Baca juga: Aston Martin DBS Superleggera Resmi Masuk Indonesia, Cuma 1 Unit
Oleh karena itu, dia percaya bahwa line up Aston Martin di masa depan akan membuat masyarakat memiliki posisi unik untuk mendapatkan merek mobil ikonik tersebut.
“Dalam lingkungan kota yang lebih sibuk dari pada hari ini, mungkin masuk akal untuk menjalankan armada mobil otonom. Mobil-mobil itu masih bisa sangat dipersonalisasi untuk merek-merek yang diwakilinya, seperti yang biasa kita lakukan di Aston Martin. Jadi harus benar-benar ada peran kita mainkan," kata Nikki dalam acara Driving the Future di London. yang dikutip dari Autocar.
Baca juga: Aston Martin DBS Superleggera Volante Drop-Top Supercepat
Lantas bagaimana dengan urusan harga, dilansir dari Carscoops, Nikki tampaknya akan membuat mobil otonom kelas atas. Jadi meskipun mobil tanpa awal ini bertujuan untuk dilepas ke jalan-jalan kota untuk menunjang aktivitas sehari-hari bukan berarti kharisma Aston Martin akan hilang. Ya, kemungkinan harganya juga akan mahal seperti mobil-mobil lain dari pabrikan asal Inggris ini.
Sekedar diketahui Lagonda sendiri telah berkomitmen untuk mengembangkan Sedan listrik pada tahun 2021. Sementara Aston Martin saat ini sedang mengembangkan sebuah SUV dan jajaran supercar dan hypercar baru yang diharapkan mulai mengaspal pada tahun 2022.
AUTOCAR.CO.UK | CARSCOOPS