TEMPO.CO, Tangerang - PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) nampaknya sungguh- sungguh untuk menjual truk hybrid di Indonesia, peran pemerintah juga dibutuhkan untuk menjual truk hybrid.
Direktur Penjualan dan Promosi PT (HMSI) Santiko Wardoyo mengatakan bahwa harga truk hybrid bisa 1,5 kali lipat dari harga normal pada umumnya.
"Kami juga sudah melaporkan ke pak Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian) bahwa harganya bisa sampai 1,5 kali lipat, maka dari itu perlu peran pemerintah dalam hal ini," katanya usai acara diskusi panel Hino Advanced Technology di GIIAS 2019, Jumat 19 Juli 2019.
Menurut Santiko, peran pemerintah dibutuhkan untuk bisa menekan harga truk hybrid karena truk dengan teknologi itu apabila dijual harganya akan bertambah.
"Kalau dibilang siap, ya jelas Hino lebih siap. Kita sudah dari 1991 dan juga truk hybrid sudah diproduksi di Jepang hanya karena di Indonesia perlu peran pemerintah," ungkapnya.
Apabila truk hybrid mengaspal di Indonesia, kata Santiko, biodisel masih bisa dipakai dan pabrik komponen masih bisa hidup.
"Truk hybrid ini tidak perlu repot infrastuktur lagi, kalau pakai listrik ini butuh stasiun pengisian, kalau hybrid ini kan mengisinya ketika melepas gas atau mengerem kendaraan sehingga lebih efisien tak perlu tempat pengisian," ujarnya.
Apabila truk Dutro Hybrid mengaspal di Indonesia, lanjut Santiko pastinya akan cocok karena mengaplikasikan komponen Indonesia karena Hino akan membuatnya di dalam negeri.
"Nantinya truk hybrid akan cocok di iklim Indonesia karena saya tidak akan impor CBU dari sana, mesin diesel tentu Indonesia dan spek hybrid Indonesia, karena kalau CBU tidak ada untungnya bagi Indonesia, seperti Hino Dutro sekarang, 60 persen komponennya lokal," ujarnya.