TEMPO.CO, Tangerang - Sejak pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 April lalu, konsep Mitsubishi Xpander AP4 sudah dipamerkan. Dan pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019, Xpander yang dikembangkan untuk reli itu resmi diperkenalkan.
Pengunjung pun disebut banyak yang tertarik dan menanyakan Xpander AP4 tersebut. Namun sayangnya meski diperkenalkan kepada publik di GIIAS 2019, mobil tidak untuk dijual.
Seperti yang dikatakan Rifat Sungkar sebagai orang yang mengembangkan Xpander AP4 bekerja sama dengan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mobil dibuat khusus untuk mengikuti kompetisi balap reli.
"Banyak yang mau, tapi saya pastikan itu hanya untuk kompetisi (reli) saja," ujarnya di booth Mitsubishi GIIAS 2019, di ICE BSD, Tangerang, Minggu 21 Juli 2019.
Karena lanjut Rifat mengatakan, ubahan-ubahan yang ada pada Mitsubishi Xpander AP4 mempunyai fungsi untuk menunjang balap reli. Artinya ubahan tersebut tidak untuk digunakan sehari-hari.
"Bodykit seperti itu semua ada fungsinya, itu bukan pajangan itu ada fungsinya," lanjutnya.
Jika dilihat lebih detil memang Mitsubishi Xpander AP4 tidak terlalu terlihat seperti mobil yang akan ikut kompetisi balap reli nasional ataupun internasional. Karena memang pada aturan kompetisi balap Asia pasifik 4wd (AP4) yang akan diikuti oleh Xpander Relly Team di New Zealand, mengharuskan ubahan hanya 20 persen. Sisanya 80 persen harus standar pabrikan.
Aturan tersebut berasal dari regulasi FIA (Federation Internationale e I'Automobile).
"Mengharuskan menggunakan lebih dari 80 persen bodi asli dari pabrikan. Trennya sudah bergeser dari yang sebelumnya menggunakan mobil keluaran pabrik 2.000 cc turbo 4WD, saat ini menjadi mesin baru 1.600 cc dengan teknologi yang lebih canggih, suspensi advance, travel suspensi dua kali lipat lebih panjang, serta keuntungan teknologi aerodinamika yang diaplikasikan," ujar Rifat.