TEMPO.CO, Tangerang - PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan skutik petualangnya yakni Honda ADV150 pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019 di ICE, BSD City, Tangerang, 18 Juli 2019. Motor ini merupakan trobosan baru di segmen skutik baik dari segi desain maupun fiturnya.
Salah satu kelebihan Honda ADV 150 adalah disematkannya fitur Emergency Stop Signal (ESS). Fitur ini tidak banyak disematkan pada produk Honda. Selain ADV 150, yang dibekali fitur ESS hanya CBR 150 R dan Honda Gold Wing.
Dijelaskan Technical Service Division AHM, Endro Sutarno, bahwa fungsi dari fitur ini sebagai pemberi peringatan kepada pengemudi di belakang saat pengguna ADV melakukan pengereman mendadak.
"Jadi fitur ESS ini fungsinya supaya pengendara di belakang lebih berhati-hati,” ujarnya kepada wartawan, di booth AHM GIIAS 2019, di ICE BSD, Tangerang, Senin 22 Juli 2019.
Tanda pengingat saat Honda ADV 150 berhenti mendadak dapat terlihat melalui lampu sein. Saat fitur tersebut aktif maka lampu sein akan berkedip kencang.
Selain itu, Endro juga mengatakan ESS dapat disematkan jika pada motor juga ada memiliki sistem pengereman antilock braking system (ABS). Oleh karena itu fitur ESS pada ADV 150 hanya tersedia pada varian ABS yang dibanderol Rp 36,5 juta.
Lanjut Endro menjelaskan cara kerja ESS tergantung pada modular ABS. Keduanya akan berkerja saling berkaitan setelah penurunan kecepatan secara cepat, atau deselerasi akibat pengereman mendadak.
Mudahnya, ABS modulator bakal mendeteksi deselerasi saat pengemudi menarik tuas rem depan di mana titik ABS Honda ADV150 terpasang. Dari situ modular ABS bakal memberi sinyal agar fitur ESS segera bekerja.
Menurut Endro fitur aktif pada saat laju kendaraan mencapai 56 km per jam, namun ada perlambatan 6 meter per detik. Fitur tetap bekerja jika pengereman masih berlangsung.
Kata Endro fitur ESS atau sein berhenti berkedip setelah perlambatan secara cepat sudah turun sekitar kurang dari 2,5 meter per detik dan tuas rem dilepas.
“Catatannya, kalau ABS tidak berfungsi, kemungkinan ESS juga tidak berfungsi,” ujarnya.