TEMPO.CO, Jakarta - Mitsubishi mulai memasarkan Mitsubishi Outlander PHEV atau plug-in hybrid electric vehicle yang tidak hanya ramah lingkungan namun genset berjalan. Mobil ini dijual dengan harga Rp 1,289 miliar.
Head of PC Technical Service and CS Support Section Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwansyah Siregar, menuturkan Outlander PHEV bisa dijadikan sumber listrik melalui baterai saat kapasitasnya terisi penuh. "Saat kondisi baterai penuh bisa menjadi seperti powerbank untuk penggunaan 1.500 watt," kata Irwansyah, Kamis 25 Juli 2019.
Ia menjelaskan Outlander PHEV memiliki kapasitas baterai 13.800 watt atau 13,8Kwh, sehingga dalam kondisi penuh bisa menyuplai listrik rumahan.
Cara kerjanya, lanjut Irwansyah, pemilik cukup mencari colokan listrik di bagian belakang mobil, kemudian menghidupkan kunci kontak, maka listrik akan mengalir ke perangkat yang dihubungkan. "Jika baterai ready, tinggal colok saja," kata dia.
Ia mengatakan, jika kapasitas baterai menurun mendekati 20 persen, maka mesin bensin akan menyala untuk mengisi daya listrik pada baterai mobil.
Outlander PHEV merupakan kendaraan dengan motor listrik sebagai penggerak utama yang dijalankan dari tenaga baterai. Untuk mengisi baterai, pengguna bisa melakukannya di rumah dengan beban 3.600 Watt.
"Listrik awal memakai 3.600watt. Kalau sudah mulai charging akan turun konstan pada rata-rata 2.000 watt," kata Head of Technical Service and Customer Service Support Department MMKSI, Boediarto, di lokasi sama.
Boediarto menyarankan agar pengguna Outlander PHEV melakukan pengisian daya normal, semalaman di rumah, untuk menjaga daya tahan baterai. Menurut dia, fitur pengisian cepat atau quick charging akan mempengaruhi usia baterai.
ANTARA