TEMPO.CO, Jakarta - Kasus anak meninggal di dalam mobil sudah berulang kali terjadi tidak hanya di Indonesia namun juga di negara lain. Kematian anak tersebut terjadi karena suhu di dalam mobil yang meningkat melebihi suhu diluar kabin. Akibatnya, korban mengalami dehidrasi dan susah bernafas.
Hyundai menghadirkan sistem peringatan penumpang hadir dalam dua bentuk berbeda. Yang paling mendasar adalah sistem yang mendeteksi apakah pintu belakang dibuka atau ditutup sebelum kendaraan dinyalakan. Jika ini terjadi, sistem akan mengingatkan pengemudi untuk memeriksa kursi belakang ketika mereka keluar dari kendaraan. Teknologi ini relatif sederhana dan akan diinstal pada sebagian besar kendaraan baru pada 2022, salah satunya Hyundai Sonata.
Sistem kedua menggunakan ultrasonik lebih canggih karena menggabungkan teknologi pada pintu dengan sensor ultrasonik yang mendeteksi gerakan dari anak-anak dan hewan peliharaan berada di baris kedua. Jika gerakan terdeteksi setelah pengemudi keluar dari kendaraan dan mengunci pintu, kendaraan akan membunyikan klaksonnya dan mengirimkan peringatan ke ponsel cerdas pemiliknya.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Amerika (NHTSA) mencatat anak-anak sangat rentan terhadap panas karena suhu tubuh mereka dapat naik tiga hingga lima kali lebih cepat daripada orang dewasa. Badan itu juga mengatakan suhu di dalam kendaraan bisa naik 19°F hanya dalam 10 menit.
Anak-anak bukan satu-satunya yang rentan mati dalam mobil panas. Pemilik hewan peliharaan untuk tidak meninggalkan anjing di dalam kendaraan mereka karena mereka dapat dengan cepat menyerah pada sengatan panas.
Pada hari yang berawan dengan suhu 25,6° C namun suhu di dalam kendaraan dapat melonjak hingga 37,8° C dalam hitungan menit. Pada hari panas pada suhu 32,2° C, suhu di dalam bisa mencapai 42,8° C dalam waktu kurang dari 10 menit.
CARSCOOPS