TEMPO.CO, Jakarta - Daihatsu terus menggandeng komunitas pemilik mobil untuk memperkuat merek, termasuk menghadirkan kegiatan menarik. Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso mengatakan bahwa setiap kegiatan, strategi word of mouth yang diterapkan komunitas sangat efektif. Makanya setiap peluncuran produk baru, pihaknya selalu mengundang komunitas.
“Peran komunitas sangat besar. Ini bagian strategi pemasaran word of mouth seperti dalam mengenalkan produk baru dan memberi testimoni tentang kepuasan mereka terkait layanan purnajual,” ujarnya dalam keterangan tertulis Sabtu 3 Agustus 2019.
Salah satu strategi membangun komunitas dilakukan dengan menggelar acara Sedulur Daihatsu 2019 di pelataran Candi Prambanan, Klaten, Sabtu 3 Agustus 2019. Kegiatan akbar ini diikuti 12.000-an anggota komunitas mobil Daihatsu, dari 23 klub di berbagai daerah. Hadir pada kesempatan itu Chief Executive PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation Supranoto, Corporate Planning & Communication Division Head ADM Rudy Ardiman.
Daihatsu memang telah lama fokus pada komunitas melalui kegiatan semacam family gathering di Prambanan. Pada 2014, saat pertama kali kegiatan itu digelar di Jakarta, Daihatsu fokus pada Xenia. Lalu pada 2015 dan 2016 yang digelar di Jakarta dan Surabaya terfokus pada pemilik Ayla. Pada 2017 di Bandung menyasar pemilik Gran Max, dan pada 2018 mulai menyasar ke seluruh komunitas lewat acara Balad Daihatsu Bandung.
Rudy Ardiman menambahkan, strategi melibatkan komunitas adalah strategi jangka panjang. “Pengaruhnya besar. Ini terkait bagaimana awareness dibangun. Para anggota komunitas ini merupakan ambassador. Mereka memperkenalkan brand Daihatsu di keluarganya, sampai dikenal ke anak-anak mereka,” tutur Rudy.
Sedulur Daihatsu 2019 di Prambanan juga sebagai upaya menangkap animo dan masukan dari para komunitas apa yang perlu diperbaiki dalam produk dan strategi pemasaran Daihatsu. Sedulur Daihatsu 2019 merupakan upaya mendekatkan brand Daihatsu ke khalayak Indonesia.
“Baik untuk yang sudah menggunakan Daihatsu ataupun yang belum. Sebelum 2010, Daihatsu mencanangkan program win market share, ternyata sukses. Buktinya, selama 10 tahun, Daihatsu secara berturut-turut setiap tahunnya berhasil meraih posisi kedua penjualan otomotif nasional di bawah Toyota,” ujar Hendrayadi.
Supranoto optimistis Daihatsu bisa mempertahankan posisi kedua, meskipun kinerja pada semester pertama masih lesu. Optimisme itu timbul dengan melihat kondisi perekonomian yang diyakini mulai menggeliat pascatuntasnya masa perpolitikan di Pemilu 2019.
“Market otomotif nasional di semester pertama turun 11 persen, sementara Daihatsu turun hanya 7 persen. Di tengah persaingan sangat berat, pangsa pasar kami malah naik,” tutur Supranoto.
BISNIS