Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jasa Cat Duco Pinggir Jalan, Tarif Bisa Cincai

Reporter

image-gnews
Seorang pekerja cat duco sedang memoles bodi mobil di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu, 4 Agustus 2019. TEMPO/Wira Utama
Seorang pekerja cat duco sedang memoles bodi mobil di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu, 4 Agustus 2019. TEMPO/Wira Utama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jasa cat duco (sebagian menyebut cat duko) pinggir jalan sering menjadi alternatif bagi pemilik mobil untuk memperbaiki goresan cat pada mobil kesayangan. Selain mudah dijumpai, untuk perbaikan ringan bisa dilakukan di tempat atau pinggi jalan tempat penyedia jasa mangkal. Mereka banyak dijumpai di kawasan Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, sekitar kantor PBNU. 

Tarifnya? Mereka tidak memiliki tarif resmi. Bisa disebut, tarif di sini bisa 'cincai' alias tergantung kesepatakan. Bahkan bisa tawar menawar hingga harga terendah. 

"Tidak ada harga patokan resmi, semua tergantung penawaran dan kesepakatan," kata Rustama (71) seorang tukang cat duco yang mangkal di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat (sekitar kantor PBNU) saat ditemui, Minggu, 4 Agustus 2019.

Namun, kata Rustama, untuk kerusakan atau lecet lebih dari satu titik, tarifnya rata-rata di atas Rp 200 ribu sampai Rp900 ribu. Sementara untuk lecet satu bagian seperti bumper misalnya, tarifnya mulai dari Rp350 ribu hingga Rp 400 ribu.

"Tapi sekali lagi tergantung bagaimana kondisinya dan kesepakatan setelah kami buka harga. Lagian mereka (pengguna jasa) kebanyaka juga masih menawar," ujarnya.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika pengguna jasa menawar hingga tarif rendah, biasanya masih diterima. Terlebih jika dalam sehari mereka belum menerima orderan. "Ya, kalau ada bahan, dan kita belum dapat apa-apa, kemungkiinan kita kerjakan," ujar pria berusia 71 tahun yang akrab disapa Bang Mong ini.

Sementara itu, salah seorang pengguna jasa bengkel Bang Mong atau Rustama yang ditemui Tempo di tempat yang sama mengaku membawa mobil Pick Up Ford Ranger nya ke bengkel pinggir jalan dengan alasan efisiensi waktu. Kata pria yang enggan disebut namanya itu, tarif yang diminta Rustama memang relatif lebih murah ketimbang di bengkel resmi.

"Tadi dia minta Rp 800 ribu, kalau saya bawa ke bengkel yang resmi sekitar Rp 6 jutaan. Ya, hasilnya memang pasti lebih rapi (bengkel resmi) tapi butuh waktu bulanan. Kalau di sini, beberapa jam sudah kelar," ujar pria yang berusia sekira 40 tahun tersebut.

Bengkel cat duco di pinggir jalan memang memiliki keunggulan seperti cepat kering meski tanpa bantuan oven. Namun hal itu berisiko, karena kurang steril atau rentan terkena kotoran dan debu. Adapun keunggulannya tentu karena harga yang lebih murah dan instan alias cepat selesai. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Tukang Cat Duco Pinggir Jalan, Bisa Hidup dari Taksi Online

5 Agustus 2019

Seorang pekerja cat duco sedang memoles bodi mobil di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu, 4 Agustus 2019. TEMPO/Wira Utama
Kisah Tukang Cat Duco Pinggir Jalan, Bisa Hidup dari Taksi Online

Tukang cat duco pinggir jalan hanya mengandalkan cahaya matahari dengan alat seperti kompresor,