TEMPO.CO, Jakarta - Listrik padam secara massal terjadi di hampir seluruh wilayah Jawa dan Bali, termasuk di Jabodetabek pada minggu 4 Agustus 2019 hingga Senin 5 Agustus 2019. Listrik padam tersebut ternyata juga mempengaruhi produksi mobil.
Direktur Administration, Corporate, & External Affairs PT PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, pemadaman listrik yang terjadi dua hari berturut-turut itu cukup merugikan produksi mobil Toyota.
Namun ia menyebut kerugian yang dialami masih dalam kadar biasa saja. Karena memang saat Minggu, 4 Agustus 2019, kegiatan produksi libur, jadi hanya saat Senin, 5 Agustus 2019, terasa merugikan.
"Nggak itu kan hari libur. Senin ya terganggu sedikit karena painting butuh dipanasin dan itu memerlukan listrik," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Selasa 6 Agustus 2019.
Kerugian yang menurut Bob tidak seberapa parah itu dapat ditutupi dengan produksi harian di pabrik, karena memang pemadaman listrik itu hanya dirasakan sehari saja dan itu tidak seharian penuh.
"Kerugia pasti adalah kerugian tapi kecil," ucap Bob.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Harjanto, pada Senin, 5 Agustus 2019, mengatakan hingga saat ini belum ada laporan apakah produksi terganggu dengan adanya pemadaman listrik.
Namun kemungkinan produksi tidak terganggu saat pemadaman listrik kemarin. Karena pada umumnya aktifitas produksi tidak berjalan alias libur di hari Minggu.
"Kalau industri, hari minggu kan tidak beroperasi, mungkin kan jalan tol dan
lain-lain, tapi kalau di industri setahu saya hari minggu libur," ujar Harjanto kepada wartawan, di gedung Kemenperin, Senin 5 Agustus 2019.
Selain itu Harjanto juga cukup yakin untuk masalah produksi tidak terganggu akibat listrik padam. Karena menurutnya masing-masing pabrikan seharusnya sudah mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan seperti pemadaman listrik tersebut.
"Hampir-hampir enggak ada masalah, dan beberapa sektor industri terkait, misalnya mereka juga punya pembangkit independen sendiri," ucapnya.
"Kami berharap sih bagus-bagus aja. Mudah-mudahan ya," pungkas Harjanto.