TEMPO.CO, Jakarta - Era kendaraan listrik mulai masuk ke Indonesia. Berbagai produk baik motor maupun mobil listrik mulai bermunculan dari para produsen di tanah air.
Namun jangan salah, mobil listrik yang ada di Indonesia bukan hanya dibuat oleh produsen besar. Tetapi ada juga mobil lisrtrik buatan anak bangsa dari para mahasiswa di Indonesia. Berikut Tempo rangkum beberapa deretan mobil lisrtrik buatan mahasiswa yang ada di Indonesia.
1. Mobil Garuda Hybrid
Yang pertama ada karya dari mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yakni Mobil Garuda Hybrid, yang merupakan mobil dengan bekal dua tenaga penggerak, bagian depan menggunakan mesin listrik dan bagian belakang menggunakan Internal Combustion Engine (ICE) atau yang biasa disebut mesin konvensional. Mobil buatan mahasiswa yang tergabung dalam tim Garuda UNY ini pernah beberapa kali diikutsertakan dalam lomba kejuaraan dunia.
Tim Mobil UNY Uji Coba Garuda Hybrid 16. dok/uny.ac.id KOMUNIKA ONLINE
2. Mobil Listrik Kaliurang Unisi
Lalu ada Mobil Listrik Kaliurang Unisi hasil karya mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Bukan hanya bermesin lisrtrik, mobil ini juga dilengkapi sistem android dan menjadi mobil mini formula dengan pengoperasian android pertama di Indonesia dengan memanfaatkan sistem telemetri karena kondisi mobil baik itu baterai, suhu motor, atau lain-lain dapat dilihat pada layar secara otomatis untuk dipantau dari paddock.
Universitas Islam Indonesia (UII) kembali meluncurkan mobil listrik generasi kedua yang diberi nama, Kaliurang Unisi Generasi II. Produk teknologi hasil kolaborasi intens antara dosen dan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII. Doc. uii.ac.id KOMUNIKA ONLINE
3. Anargya EV Mark 1.0
Selanjutnya dari mahasiswa Institut teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ada beberapa mobil listrik hasil karya mahasiswa ITS, yakni Anargya EV Mark 1.0 yang dibuat hanya dalam waktu 7 bulan. Mobil dibuat untuk mewakili Indonesia dalam lomba Student Formula Japan yang diselenggarakan Society of Automotive Engineers pada 27-31 Agustus 2019.
4. Lowo Ireng Reborn
Lalu ada mobil listrik yang bernama Lowo Ireng Reborn, mobil listrik bergaya sport ini dibekali kontroler 200 kWh, baterai 20 kWh, yang membuat mobil dapat berlari 100-200 km/jam.
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Mochamad Ashari (kiri) mengemudikan mobil listrik Lowo Ireng Reborn di ITS Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/7/2019). ANTARA/Didik Suhartono
5. Antasena FCH 1.0
Selain mobil listrik tersebut mahasiswa ITS juga membuat mobil konsep berbahan bakar hidrogen yakni Antasena FCH 1.0. Mobil konsep ini mampu berjalan sejauh 90 kilometer, per meter kubik hidrogen. Sebagai satu-satunya tim dari Indonesia yang menggunakan mobil listrik berbahan bakar hIdrogen (kemurnian 99,9 persen), tim Antasena juga terpilih untuk mewakili Asia di ajang ShellEco-marathon Drivers’ World Championship 2019 di London, Inggris, 5 Juli 2019.
Mobi Antasena FCH 1.0 karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menggunakan bahan bakar fuel cell atau hidrogen. (ITS)
6. Mobil Listrik karya Arjuna UGM
Selanjutnya ada juga mobil listrik karya tim Arjuna mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dibuat dalam waktu 10 bulan. Untuk pengisian dayanya membutuhkan 3-4 jam. Jika digunakan untuk balapan dengan kecepatan 100 kilometer per jam mobil bisa mencapai jarak tempuh 20-30 km. Namun, jika difungsikan sebagai city car atau perjalanan biasa dengan mengganti bodi, kecepatan mobil bisa 40-50 km/jam dengan jarak tempuh 80 km.
7. Neo Blits
Mobil merupakan hasil karya gabungan Universitas Budi Luhur dan Institut teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Neo Blits merupakan hasil pengembangan dari Blits yang telah melakukan pengujian jalan dari Surabaya hingga Sabang dengan jarak 3.333 km. Setelah pengujian tersebut Blits kembali diupgrade menjadi Neo Blits sebagai persiapan berkompetisi di Rally Dakar 2020.
Mobil listrik Neoblitz diluncurkan di Indonesia International Motor Show 2019.