TEMPO.CO, Jakarta - Shell Lubricant Indonesia menyelenggarakan seminar nasional Inovasi untuk Negeri sebagai bagian dari rangkaian acara "Think Efficiency 2019". Kegiatan ini ditujukan untuk mendorong lahirnya inovator-inovator handal di bidang energi.
"Kami ingin anak-anak bangsa bisa memperlihatkan karyanya,"ujar Direktur Lubricant PT Shell Indonesia, Dian Andyasuri di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Agustus 2019.
Dina juga menyatakan bahwa Shell Indonesia menghubungkan antara akademisi, pemain industri, pemerintah, dan para inovator. Shell kata dia, sangat fokus dalam pengembangan riset dan inovasi teknologi khususnya di bidang energi, karena hal itu berkaitan dengan bisnis Shell.
"Inovasi berkelanjutan juga merupakan prioritas kami di Shell dan kami telah melakukan berbagai terobosan dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk bersama-sama mencari solusi dan inovasi teknologi yang sejalan dengan semangat Revolusi Industri 4.0,"ujarnya.
Adapun tema Seminar Nasional yang bertajuk Inovasi untuk Negeri ini dihadiri tak kurang dari 100 peserta yang membahas berbagai isu seputar energi dan tribologi (ilmu mengenai gesekan, keausan dan pelumasan yang berkontribusi terhadap efisiensi energi). Seminar ini iuga membahas berbagai tantanga dan gagasan serta kebijakan terkait masa depan energi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, Republik Indonesia, Ainun Naim juga menyambut positif kegiatan kedua dari Shell dan Ecadin ini. Dia menyatakan bahwa inovasi di bidang teknologi memang perlu kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah.
"Kita sangat mengapresiasi ini. Saya juga berharap setiap tahun kegiatan ini bisa mendorong inovasi dan perekonomian kita,"ujar Naim.
Sejak tahun 2018, Shell bekerja sama dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin) menggelor aiang kompetisi ide inovasi ”Think Efficiency". Kompetisi yang berhadiah total Rp 50 juta ini merupokan bentuk kontribusi Shell unluk Indonesia dalam mendorong Iahirnya inovator masa depan.
Pemenang kompetisi ”Think Efficiency” juga akan diberangkatkan ke Shell Technology Center di Shanghai, Cina, pada tuhun 2020 untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para pakar inovasi dari Shell.
Tahun ini, kompetisi ”Think Efficiency” telah dimulai sejak 1 April 2019 dan berhasil menjaring berbagai ide inovasi dari 140 lebih partisipan yang terdiri dari siswa sekolah menengah, mahasiswa, hingga kalangan profesional seperti peneliti, guru, dosen hingga profesor.
Dewan juri yang terdiri dqri kalungon akodemisi dan praktisi di bidang energi dan tribologi telah menetapkan enam finaIis dari kedua kategori inovasi di bidang energi dan tribologi. Kini keenam Finalis telah memasuki tahap penilaian terakhir untuk memperebutkan tempat pertuma sebagai
inovator terbaik Think Efficiency 2019.
Adapun finalis ”Think Efficiency 2019" untuk kategori Energi antara lain Tim Carbonese dengan ide inovasi ”Eco Leaves Energy Pengolahon Bio-waste dmenjadi Carbon Microsphere sebagai Supercopositor". Kedua lsya Syurga & Ikhwanuddin dengan karya ”Jelly BlueHome Stove" dan Tim LT4 yang menghadirkan ide Voltgonic Organic Buttery.
Adapun finalis Think Efficiency 209 kategori Tribologi adalah M. Khoir Syahbana dengan karya Inovasi Teknologi konfigurasi Werner Schlumberger sebagai sensor deteksi kualitas dan prediksi usia material secara non destruktif. Kemudian Tim Wahana Berbagi yang menyajikan inovasi dalam hal pengembangan material sensitif kitosan dan karbonat nanodat sebagai kemosensor deteksi kerusakan oli inon kontak menggunakan free dripping method yang terintegrasi aplikasi smartphone. Lalu yang terakhir asa Tim Material Research Club denga karya Eco-Friendly anti-fouling dan anti-corrosion additive for marine lubricating.