Jika ini dilakukan, mesin hanya akan meraung keras dan mobil berakselerasi lambat. Dari pengalaman Tempo, cukup injak pedal gas tipis-tipis, hingga jarum rpm bergerak naik dan akselerasi secara otomatis akan bergerak cepat. Pengemudin model seperti ini juga akan membuat konsumsi bahan bakar lebih hemat.
DFSK Glory 560. 20 Agustus 2019 TEMPO/Wawan Priyanto
Di jalan tol, terutama memasuki tol Jagorwai, lanjut Bocimi (Bogor - Ciawi - Sukabumi) dengan kontur permukaan beton menjadi penguji mobil yang baik. Saat digeber dengan kecepatan 150 kilometer per jam, suspensi depan model MacPherson serta belakang Multi-link Coil Spring, menjadikan Glory nyaman dikendarai. "Tidak mentul-mentul ya," kata pengamat otomotif senior, Bebin Juwana, yang ikut serta di dalam mobil.
Fitur Electronic Stability Program (ESP) yang disematkan pada Glory 560 juga membuatnya lebih stabil pada saat melaju ditikungan dengan kecepatan tinggi. Fitur ini bekerja berdasarkan sensor yang terpasang pada roda kemudi, transmisi, mesin, dan lainnya.
"Sistem akan membaca kondisi kendaraan dan akan memberikan perintah untuk mencegah kendaraan keluar dari kendali. Membuat laju mobil lebih stabil pada saat melaju di tikungan dengan kecepatan tinggi," kata Ricky Humisar Siahaan, Deputy Product Division Head PT Sokonindo Automobile.
DFSK juga membenamkan sistem keamanan aktif yang mumpuni seperti ABS with EBD System, Hill Hold Control, 4 disc brake, dual airbag, TCS, dan Electric Parking Brake. Nah fitur Hill Hold Control ini sangat berguna saat posisi mobil berhenti di tanjakan karena macet.
Pengemudi tak perlu khawatir mobil meluncur mundur meski kaki berpindah dari pedal rem ke pedal gas tanpa harus mengaktifkan electric parking brake. Hanya saja perlu diingat, Hill Hold Control ini hanya aktif selama 3 detik saja.